Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Raih ISO Masih Banyak Masalah, Lion Air Janji Serius Benahi Manajemen

Kompas.com - 16/05/2016, 14:45 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Manejemen Lion Air mengakui layanan kepada para penumpang masih kerap bermasalah. Maskapai berlogo singa itu pun kembali berjanji akan serius membenahi manajeman perusahaan.

"Selalu ada aja kendala-kendala seperti ini kami harus benar-benar perbaiki secara serius," ujar Direktur Operasional dan Airport Service Lion Air Daniel Putut di Kantor Kemenhub, Jakarta, Senin (16/5/2016).

Ia menuturkan, manajemen Lion Air ingin melayani masyakarat dengan baik. Hal itu kata Daniel tidak terlepas dari masih dibutuhkannya Lion Air oleh masyakarat Indonesia. Kemenhub sudah meminta Lion Air segara membenahi manajeman perusahaannya.

Menindaklanjuti hal itu, Daniel mengatakan bahwa jajaran direksi perusahaan akan segara menggelar rapat.

"Jam dua ini kita rapat nanti kita lihat apa yang terbaik di rapat direksi. Pasti kita ingin terbaik lah. Kita ingin tetap bisa layani masyarakat Indoensia. Seperti saya bilang bahwa kita ini masih diperlukan," kata Daniel.

Sebenarnya, pada 30 Desember 2015 lalu, Lion Air resmi mengantongi dan teregistrasi serta mendapatkan sertifikasi ISO 9001:2015 mengenai delay management.

Audit tersebut dilakukan oleh PT SQS Indonesia yang merupakan lembaga sertifikasi yang telah terakreditasi dan berpusat di Negara Swiss.

"ISO 9001:2015 merupakan sebuah aturan standar internasional mengenai delay management, atau penanganan keterlambatan pada penerbangan dan mengacu pada Peraturan Menteri Nomor 89/2015," ujar Direktur Umum Lion Air, Edward Sirait, Rabu (6/1/2016).

Saat itu, Edward mengatakan, sertifikasi tersebut diperoleh untuk membuktikan bahwa Lion Air terus berupaya untuk memperbaiki dan mempertahankan kualitas dalam pelayanan. Dalam hal ini Lion Air akan mengurangi keterlambatan penerbangan.

"Dengan mendapatkan ini tentu kami yakin dan berharap dapat memberikan pelayanan yang lebih baik dalam menanggulangi keterlambatan jika terjadi," ungkap Edward.

Namun, pekan lalu Lion Air kembali disorot lantaran penerbangannya kembali mengalami delay berjam-jam di sejumlah bandara. Hal itu disebabkan aksi mogok terbang para pilot Lion Air lantaran uang transport terlambat dibayarkan.

Akibat kejadian tersebut, Kementerian Perhubungan memberikan sanksi tidak boleh membuka rute baru kepada Lion Air selama 6 bulan ke depan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Laba Emiten BRPT Milik Prajogo Pangestu Merosot, Ini Penyebabnya

Laba Emiten BRPT Milik Prajogo Pangestu Merosot, Ini Penyebabnya

Whats New
Tak Perlu ke Dukcapil, Ini Cara Cetak Kartu Keluarga secara Online

Tak Perlu ke Dukcapil, Ini Cara Cetak Kartu Keluarga secara Online

Earn Smart
Laba Bank Tumbuh Terbatas, Pengamat: Pengaruh Kondisi Ekonomi Secara Umum

Laba Bank Tumbuh Terbatas, Pengamat: Pengaruh Kondisi Ekonomi Secara Umum

Whats New
Jumlah Kunjungan Warga RI ke Singapura Meningkat Gara-gara Konser Taylor Swift

Jumlah Kunjungan Warga RI ke Singapura Meningkat Gara-gara Konser Taylor Swift

Whats New
Pasca Halving Bitcoin, Apa yang Harus Dicermati Investor?

Pasca Halving Bitcoin, Apa yang Harus Dicermati Investor?

Earn Smart
KJRI Cape Town Gelar 'Business Matching' Pengusaha RI dan Afrika Selatan

KJRI Cape Town Gelar "Business Matching" Pengusaha RI dan Afrika Selatan

Whats New
Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

Whats New
Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Whats New
Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Whats New
Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Whats New
Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Whats New
Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Whats New
Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Whats New
Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

BrandzView
Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com