Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bunga Kredit 'Single Digit' Jadi Prasyarat Kemudahan Berbisnis

Kompas.com - 26/05/2016, 17:29 WIB
Pramdia Arhando Julianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Tren suku bunga kredit single digit atau di bawah 10 persen terus didorong pemerintah melalui penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR).

"Dengan suku bunga KUR yang cuma 9 persen per tahun dan akan turun lagi menjadi 7 persen pada 2017, maka KUR menjadi salah satu daya tarik kemudahan berbisnis. Terbukti dengan serapan KUR yang sangat bagus," ujar Sekretaris Kemenkop dan UKM Agus Muharram, dalam dialog Doing Businnes in Indonesia, Strategy and Solution, di ICE BSD City Tangerang, Kamis (26/5/2016).

Agus mengatakan, kebijakan suku bunga rendah yang didorong pemerintah ini diharapkan juga diikuti lembaga keuangan lainnnya khususnya perbankan baik BUMN maupun swasta.

"Diharapkan pada akhir tahun suku bunga kredit perbankan bisa di bawah 10 persen," katanya.

Kebijakan suku bunga rendah ini melengkapi berbagai deregulasi yang dilakukan pemerintah selama ini diantaranya paket kebijakan ekonomi I sampai XII.

Juga di bidang regulasi, di mana 3.000 perda yang hambat investasi akan dihapus.

Di sektor UMKM, sederet kebijakan kemudahan berinvestasi juga dilakukan, diantaranya, untuk perijinan UMKM kini hanya cukup satu lembar saja melalaui kecamatan.

Terkait hak cipta, dengan  menggandeng Kementerian Hukum dan HAM, Kemenkop bisa menerbitkan hak cipta cukup 1 jam saja dan gratis alias tidak dipungut biaya.

UMKM juga didorong melakukan perdagangan digital atau e commerce, melalui berbagai pelatihan dan fasilitas yang disediakan Kemenkop dan UKM.

Agus mengatakan dengan berbagai kemudahan berbisnis ini, target Indonesia untuk berada di peringkat 40 - 60 negara dengan kemudahan berbisnis (Ease of Soing Dusiness, EODB) bisa tercapai.

Sementara itu, saat ini Indonesia berada di peringkat 109 EODB 2016 yang dikeluarkan oleh Bank Dunia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Gas Murah buat Industri, Menteri ESDM: Insya Allah Akan Dilanjutkan

Soal Gas Murah buat Industri, Menteri ESDM: Insya Allah Akan Dilanjutkan

Whats New
Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Spend Smart
Apa Itu 'Cut-Off Time' pada Investasi Reksadana?

Apa Itu "Cut-Off Time" pada Investasi Reksadana?

Earn Smart
Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com