Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Hadapan Pegawai Pelni, Jonan Bilang "Mumpung Masih Hidup, Harus Bermanfaat"

Kompas.com - 04/06/2016, 21:42 WIB
Estu Suryowati

Penulis

BOGOR, KOMPAS.com - Dalam Rapat Pimpinan (rapim) PT Pelni (Persero), Menteri Perhubungan Ignasius Jonan memberikan masukan kepada peserta rapim, agar perusahaan pelayaran itu bisa bersaing di tengah perkembangan bisnis jasa transportasi.

Sebelum menyampaikan masukannya mengenai cara-cara teknis yang bisa ditempuh Pelni, Jonan memberikan motivasi kepada seluruh peserta rapim agar bisa mengoreksi dan memperbaiki diri.

Mulanya, mantan Direktur Utama PT KAI tesebut menanyakan kepada peserta rapim, siapa yang sudah bekerja di Pelni lebih dari 20 tahun. Sejurus kemudian, hampir separuh peserta rapim berdiri.

"Bagus tidak bagusnya Pelni itu merupakan bagian dari perjalanan karir Anda. Suka tidak suka. Kalau Anda bilang itu salahnya pimpinan sebelumnya, saya kira tidak bisa begitu. Kalau Anda enggak cocok kan harusnya Anda pergi. Toh buktinya sampai 20 tahun," kata Jonan, di Bogor, Sabtu (4/6/2016).

(Baca juga: Standar Pelayanan Buruk, Pelni Terancam Tak Kebagian 'Job' di Bisnis Perintis)

Lebih jauh ia mengatakan, jika dalam sebuah organisasi anggotanya saling menyalahkan satu sama lain, maka organisasi tersebut akan susah maju.

Jonan pun mengajak peserta rapim untuk mengoreksi kekurangan diri sendiri terlebih dahulu.

Ia lantas bertanya kepada pegawai Pelni yang sudah mengabdi lebih dari 20 tahun itu mengenai apa yang akan mereka lakukan ke depan untuk memajukan Pelni.

Menurut Jonan, jika jawabannya hanya menghabiskan sisa umur, maka lebih baik mencari alasan lain.

"Kenapa? Kalau saya baca-baca buku, karena saya juga belum pernah mengalami, nanti kalau minta pada Yang Maha Kuasa tambahan satu menit saja, pasti enggak dikasih," kata Jonan disambut tawa seisi ruangan.

"Jadi, mumpung masih hidup, menurut saya, harus bermanfaat. Terserah manfaatnya bagaimana. Tapi ya kalau sebagai pegawai Pelni, bermanfaatnya untuk Pelni," ujar dia.

Dalam kesempatan tersebut, Jonan menekankan agar Pelni bersiap-siap menyusun rencana bisnis baru ke depan.

(Baca juga: Rizal Ramli Minta Pelni Tak Usah Bikin Kapal Dengan Kapasitas Penumpang Terlalu Besar )

Selama dua tahun ke depan, pemerintah masih memberikan kesempatan Pelni untuk mengoperasikan kapal-kapal perintis.

Namun, pada 2018 nanti, Jonan sendiri akan mengecek apakah sudah ada perbaikan standar pelayanan minimum (SPM) yang dilakukan Pelni atau belum.

"Kalau sampai kualitasnya jelek, ya saya ambil lagi. (Penugasan perintis) Saya kasihkan lagi ke orang lain. Ini penting," kata Jonan.

"Jadi, saya tidak memberikan (penugasan) ini karena Pelni BUMN. Bukan. Tapi karena saya percaya Pelni bisa berubah lebih baik. Begitu ya! Ini Anda catet lho! Ini penting buat Anda," ucap Jonan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com