Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Investa Saran Mandiri: Beli INDF di Bawah Level 7.000

Kompas.com - 10/06/2016, 10:00 WIB
Aprillia Ika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Investa Saran Mandiri khusus mengulas saham PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF). Menurut riset Investa, jika ingin membeli saham INDF harus di bawah level Rp 7.000.

Sebab, harga di bawah Rp 7.000 akan memberikan keuntungan sekitar 18 persen dari harga wajar.

Pada proyeksi riset Investa, proyeksi EPS growth INDF hanya 15 persen. Pertumbuhan rata rata EPS selama 5 tahun terakhir sekitar 5 persen.

"Kami memprediksi PE tertinggi INDF tahun ini ada di level 16. Dengan harga wajar saham INDF sebesar Rp 8.600 rupiah dan harga saat ini adalah 7.200 rupiah. Maka terdapat selisih keuntungan sebesar 16,96 persen," tulis Investa kepada Kompas.com.

Selain itu, PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), anak usaha INDF di bidang produk konsumen bermerek, mengalami kenaikan penjualan neto konsolidasi tumbuh 10,0 persen menjadi Rp 16,51 triliun dari Rp 15,02 triliun.

Kelompok Usaha Strategis Produk Konsumen Bermerek memberikan kontribusi sekitar 52 persen, kelompok bisnis Bogasari memberikan kontribusi sekitar 24 persen, kelompok bisnis Agribisnis memberikan kontribusi sekitar 16 persen, dan kelompok bisnis Distribusi memberikan kontribusi sekitar 8 persen terhadap penjualan neto konsolidasi.

Dok. Investa Saran Mandiri Valuasi Indofood oleh Investa Saran Mandiri.
Laba usaha naik 7,4 persen menjadi Rp 1,87 triliun dari Rp 1,74 triliun, sedangkan marjin laba usaha turun sedikit menjadi 11,4 persen.

Laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk naik 24,8 persen menjadi Rp 1,08 triliun dari Rp 870 miliar dan marjin laba bersih naik menjadi 6,6 persen dari 5,8 persen.

"Pendapatan INDF di kuartal 1 2016 ini sudah mencapai sekitar 23,53 persen dari prediksi kami dari total pendapatan INDF untuk 2016 ini," lanjut Investa.

Sedangkan untuk net income, INDF di kuartal 1 2016 ini telah mencapai sekitar 26,97 persen.

"Sehingga kami yakin prediksi kami untuk pendapatan dan net income INDF di 2016 ini akan bisa tercapai sebesar 100 persen," pungkas Investa.

Kompas TV Rupiah Melemah, Laba Indofood Turun

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com