Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenhub Periksa 253 Pesawat, 3 di Antaranya Dilarang Terbang

Kompas.com - 13/06/2016, 06:19 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) sudah melakukan pemeriksaan uji kelaikan atau ramp check terhadap 253 pesawat hingga pekan lalu.

Pemeriksaan itu dilakukan dalam rangka persiapan angkutan mudik Lebaran 2016. Menurut Direktur Kelaikan Udara dan Pengoperasian Pesawat Udara Muhammad Alwi, Kemenhub menemukan sejumlah temuan yang tidak bisa ditolerir. Akibatnya, 3 pesawat dilarang terbang.

"Hasil yang signifikan 3 pesawat itu yang di grounded," ujar Alwi di Jakarta, akhir pekan lalu. Ia mengungkapkan ketiga pesawat yang dilarang terbang yakni B737-300 milik Express Air, Airbus 320-200 mlilik Indonesia AirAsaia, dan B737-300 milik Sriwijaya Air.

Kata Alwi, ketiga pesawat itu memiliki masalah yang berulang misalnya temperatur tinggi pada mesin satu B723-300 milik Express Air, masalah pada air trafic service unit (ATSU) pada A30-200 milik Indonesia AirAsia, dan kerusakan pada bagian mesin nomer satu B737-300 milik Sriwijaya Air.

Akibat kerusakan itu, ketiga pesawat harus masuk ke tempat perawatan untuk dilakukan perbaikan.

Pemeriksaan 253 pesawat itu dilakukan oleh banyak tim yang tersebar di 11 bandara. Pemeriksaan satu pesawat biasanya membutuhkan waktu sekitar 20 menit.

Sebenarnya, uji kelayakan pesawat dilakukan rutin setiap 3 bulan sekali. Namun menjelang mudik Lebaran ini, Kemenhub kembali melakukan pemeriksaan dengan tidak menggunakan metode sampling tapi menyeluruh.

Pada mudik tahun ini, ada 526 pesawat yang akan diperiksa oleh sejumlah tim yang tersebar di sejumlah bandara di Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Enzy Storia Keluhkan Bea Masuk Tas, Stafsus Sri Mulyani: Kami Mohon Maaf

Enzy Storia Keluhkan Bea Masuk Tas, Stafsus Sri Mulyani: Kami Mohon Maaf

Whats New
Waskita Karya Optimistis Tingkatkan Pertumbuhan Jangka Panjang

Waskita Karya Optimistis Tingkatkan Pertumbuhan Jangka Panjang

Whats New
Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Whats New
Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Whats New
MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

Whats New
Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

Whats New
Pemerintah Akan Revisi Aturan Penyaluran Bantuan Pangan

Pemerintah Akan Revisi Aturan Penyaluran Bantuan Pangan

Whats New
Kolaborasi Pentahelix Penting dalam Upaya Pengelolaan Sampah di Indonesia

Kolaborasi Pentahelix Penting dalam Upaya Pengelolaan Sampah di Indonesia

Whats New
Menteri Teten Ungkap Alasan Kewajiban Sertifikat Halal UMKM Ditunda

Menteri Teten Ungkap Alasan Kewajiban Sertifikat Halal UMKM Ditunda

Whats New
Viral Video Petani Menangis, Bulog Bantah Harga Jagung Anjlok

Viral Video Petani Menangis, Bulog Bantah Harga Jagung Anjlok

Whats New
9,9 Juta Gen Z Indonesia Tidak Bekerja dan Tidak Sekolah

9,9 Juta Gen Z Indonesia Tidak Bekerja dan Tidak Sekolah

Whats New
Rombak Direksi ID Food, Erick Thohir Tunjuk Sis Apik Wijayanto Jadi Dirut

Rombak Direksi ID Food, Erick Thohir Tunjuk Sis Apik Wijayanto Jadi Dirut

Whats New
OJK Bakal Buka Akses SLIK kepada Perusahaan Asuransi, Ini Sebabnya

OJK Bakal Buka Akses SLIK kepada Perusahaan Asuransi, Ini Sebabnya

Whats New
Gelar RUPST, KLBF Tebar Dividen dan Rencanakan 'Buyback' Saham

Gelar RUPST, KLBF Tebar Dividen dan Rencanakan "Buyback" Saham

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com