Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mei 2016, Kunjungan Wisatawan Asing Capai 915.206 Kunjungan

Kompas.com - 01/07/2016, 18:00 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) pada bulan Mei 2016 mencapai 915.206 kunjungan. Angka ini meningkat 7,37 persen dibandingkan kunjungan wisman pada bulan April 2016 mencapai 901.095 kunjungan.

Adapun secara kumulatif Januari hingga Mei 2016, jumlah kunjungan wisman ke Indonesia mencapai 4,43 juta kunjungan. Angka ini pun naik 7,48 persen dibandingkan kunjungan pada periode yang sama tahun lalu yang mencapai 4,12 juta kunjungan.

"Jumlah kunjungan wisman ini terdiri atas wisman yang berkunjung melalui 19 pintu utama sebanyak 4,08 juta kunjungan, dan wisman yang berkunjung di luar 19 pintu utama sebanyak sekitar 351.400 kunjungan," kata Kepala BPS Suryamin di Jakarta, Jumat (1/7/2016).

Adapun jumlah kunjungan wisman pada Mei 2016 terdiri atas wisman yang berkunjung melalui 19 pintu utama sebanyak sekira 865.400 kunjungan. Wisman yang berkunjung di luar 19 pintu utama sebanyak sekira 49.800 ribu kunjungan.

Kenaikan jumlah wisman pada Mei 2016 tertinggi di Bandara Sepinggan, Kalimantan Timur sebesar 38,70 persen, diikuti Bandara Ngurah Rai, Bali sebesar 37,37 persen. Adapun jumlah wisman yang masuk melalui Bandara Adi Sucipto, Yogyakarta naik 33,94 persen.

Sementara itu, kenaikan terendah terjadi di Bandara Sam Ratulangi, Sulawesi Utara sebesar 0,69 persen.

Penurunan kunjungan wisman terjadi di 10 pintu masuk, dengan penurunan tertinggi terjadi di pintu masuk Entikong, Kalimantan Barat sebesar 15,59 persen dan terkecil di Bandara Sultan Syarif Kasim II, Riau sebesar 0,39 persen.

Dari jumlah kunjungan wisman yang datang ke Indonesia pada Mei 2016, jumlah kunjungan wisman terbesar berasal dari Singapura sebesar 14,79 persen, disusul Malaysia 14,10 persen, China 12,61 persen, Australia 11,67 persen, dan India 4,03 persen.

Kompas TV Wisatawan Mulai Kembali Menuju Jawa
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Teten Minta Wajib Sertifikat Halal UMKM Ditunda, Mendag: Kita Harus Latih

Teten Minta Wajib Sertifikat Halal UMKM Ditunda, Mendag: Kita Harus Latih

Whats New
Info Lengkap Syarat dan Cara Membuka Tabungan BNI Haji

Info Lengkap Syarat dan Cara Membuka Tabungan BNI Haji

Spend Smart
Tinjau Bandara Jenderal Besar Abdul Haris Nasution, Menhub: Kembangkan Ekonomi di Mandailing Natal

Tinjau Bandara Jenderal Besar Abdul Haris Nasution, Menhub: Kembangkan Ekonomi di Mandailing Natal

Whats New
Apa Itu KIP Kuliah? Ini Arti, Rincian Bantuan, hingga Cara Daftarnya

Apa Itu KIP Kuliah? Ini Arti, Rincian Bantuan, hingga Cara Daftarnya

Whats New
Info Limit Tarik Tunai Mandiri Kartu Silver dan Gold di ATM

Info Limit Tarik Tunai Mandiri Kartu Silver dan Gold di ATM

Earn Smart
TUGU Tebar Dividen Rp 123,26 Per Saham, Simak Jadwalnya

TUGU Tebar Dividen Rp 123,26 Per Saham, Simak Jadwalnya

Whats New
Era Suku Bunga Tinggi, Jago Syariah Buka Kemungkinan Penyesuaian Bagi Hasil Deposito

Era Suku Bunga Tinggi, Jago Syariah Buka Kemungkinan Penyesuaian Bagi Hasil Deposito

Whats New
Bank Neo Commerce Tunjuk Eri Budiono Jadi Dirut Baru

Bank Neo Commerce Tunjuk Eri Budiono Jadi Dirut Baru

Whats New
Soal Laba Bank, Ekonom: Masih Tumbuh di Bawah 5 Persen Sudah Sangat Baik

Soal Laba Bank, Ekonom: Masih Tumbuh di Bawah 5 Persen Sudah Sangat Baik

Whats New
Menperin Bantah Investasi Apple di Indonesia Batal

Menperin Bantah Investasi Apple di Indonesia Batal

Whats New
Jago Syariah Jajaki Kerja Sama dengan Fintech Lending

Jago Syariah Jajaki Kerja Sama dengan Fintech Lending

Whats New
Kolaborasi Es Krim Aice dan Teguk, Total Investasi Rp 700 Miliar

Kolaborasi Es Krim Aice dan Teguk, Total Investasi Rp 700 Miliar

Whats New
OJK: Pendapatan Premi di Sektor Asuransi Capai Rp 87,53 Triliun Per Maret 2024

OJK: Pendapatan Premi di Sektor Asuransi Capai Rp 87,53 Triliun Per Maret 2024

Whats New
Sudah Dibuka, Ini Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 67

Sudah Dibuka, Ini Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 67

Whats New
Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Mendag Minta Jastiper Patuhi Aturan

Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Mendag Minta Jastiper Patuhi Aturan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com