Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inflasi Ramadhan Tahun Ini Terendah Dalam 4 Tahun Terakhir

Kompas.com - 01/07/2016, 19:24 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) pada Juni 2016 tercatat sebesar 0,66 persen secara bulanan (mtm).

Adapun secara tahunan (yoy), inflasi mencapai posisi 3,45 persen. "Inflasi IHK pada periode bulan Ramadhan tahun ini cukup terkendali dan relatif lebih rendah dibandingkan dengan rata-rata inflasi periode Ramadhan dalam empat tahun terakhir," kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) Tirta Segara Jumat (1/7/2016).

Menurur Tirta, hal ini tidak terlepas dari berbagai kebijakan yang ditempuh pemerintah dan koordinasi yang kuat antara pemerintah dan BI dalam menghadapi bulan Ramadhan pada tahun ini.

Inflasi terjadi di semua komponen dan terutama bersumber dari komponen bahan makanan bergejolak (volatile foods) dan komponen barang yang diatur pemerintah (administered prices).

Dengan perkembangan tersebut, inflasi IHK secara year to date (ytd) mencapai 1,06 persen (ytd).

Inflasi komponen volatile foods (VF) tercatat 1,71 persen (mtm) atau 8,12 persen (yoy), lebih rendah dari rata-rata inflasi VF pada periode Ramadhan dalam 4 tahun terakhir.

Inflasi komponen ini terutama bersumber dari peningkatan harga komoditas daging ayam ras, ikan segar, telur ayam ras, kentang, wortel, beras dan daging sapi, seiring meningkatnya permintaan menjelang bulan Ramadhan.

"Namun, inflasi VF tertahan dengan menurunnya harga komoditas lainnya, khususnya bawang merah," jelas Tirta.

Sementara itu, inflasi komponen administered prices (AP) tercatat sebesar 0,72 persen (mtm), atau secara tahunan mencatat deflasi sebesar 0,50 persen (yoy).

Inflasi komponen AP di bulan Juni ini terutama didorong kenaikan tarif angkutan udara, tarif angkutan antar kota serta penyesuaian tarif listrik akibat kenaikan harga minyak dunia.

Di sisi lain, inflasi inti tercatat cukup rendah, yaitu sebesar 0,33 persen (mtm) atau 3,49 persen (yoy).

Perkembangan inflasi inti tersebut sejalan dengan masih terbatasnya permintaan domestik, menguatnya nilai tukar rupiah dan terkendalinya ekspektasi inflasi.

"Ke depan, inflasi diperkirakan tetap terkendali dan berada pada sasaran inflasi 2016, yaitu 4 plus minus 1 persen (yoy). Koordinasi kebijakan pemerintah dan BI dalam mengendalikan inflasi akan terus dilakukan, khususnya dalam mengendalikan tekanan inflasi menjelang Hari Raya Idul Fitri," tutur Tirta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Holding Ultra Mikro Pastikan Tak Menaikkan Bunga Kredit

Holding Ultra Mikro Pastikan Tak Menaikkan Bunga Kredit

Whats New
Menteri Teten: Warung Madura di Semua Daerah Boleh Buka 24 Jam

Menteri Teten: Warung Madura di Semua Daerah Boleh Buka 24 Jam

Whats New
Bangun Ekosistem Energi Baru di Indonesia, IBC Gandeng 7 BUMN

Bangun Ekosistem Energi Baru di Indonesia, IBC Gandeng 7 BUMN

Whats New
Apple hingga Microsoft Investasi di RI, Pengamat: Jangan Sampai Kita Hanya Dijadikan Pasar

Apple hingga Microsoft Investasi di RI, Pengamat: Jangan Sampai Kita Hanya Dijadikan Pasar

Whats New
Bank DKI Raup Laba Bersih Rp 187 Miliar pada Kuartal I 2024

Bank DKI Raup Laba Bersih Rp 187 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Mendag Zulhas Terbitkan Aturan Baru Soal Batasan Impor, Ini Rinciannya

Mendag Zulhas Terbitkan Aturan Baru Soal Batasan Impor, Ini Rinciannya

Whats New
Microsoft Komitmen Berinvestasi di RI Senilai Rp 27,54 Triliun, Buat Apa Saja?

Microsoft Komitmen Berinvestasi di RI Senilai Rp 27,54 Triliun, Buat Apa Saja?

Whats New
Allianz Syariah Tawarkan Asuransi Persiapan Warisan Keluarga Muda, Simak Manfaatnya

Allianz Syariah Tawarkan Asuransi Persiapan Warisan Keluarga Muda, Simak Manfaatnya

Whats New
Kini Beli Sepatu Impor Tak Dibatasi, Ini Penjelasan Mendag

Kini Beli Sepatu Impor Tak Dibatasi, Ini Penjelasan Mendag

Whats New
TransNusa Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

TransNusa Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Whats New
Suku Bunga BI Naik, ST012 Dinilai Lebih Menarik

Suku Bunga BI Naik, ST012 Dinilai Lebih Menarik

Earn Smart
Kesejahteraan Buruh Tani Era Jokowi dan Tantangan bagi Prabowo

Kesejahteraan Buruh Tani Era Jokowi dan Tantangan bagi Prabowo

Whats New
3,84 Juta Penumpang Naik LRT Jabodebek pada Kuartal I 2024

3,84 Juta Penumpang Naik LRT Jabodebek pada Kuartal I 2024

Whats New
Merger Tiktok Shop dan Tokopedia Dinilai Ciptakan Model Belanja Baru di Industri Digital

Merger Tiktok Shop dan Tokopedia Dinilai Ciptakan Model Belanja Baru di Industri Digital

Whats New
Lowongan Kerja Perum Damri untuk SMA/SMK, Ini Persyaratan dan Cara Mendaftarnya

Lowongan Kerja Perum Damri untuk SMA/SMK, Ini Persyaratan dan Cara Mendaftarnya

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com