Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BI Imbau Pemprov Jatim Tak Hanya Andalkan Ekspor Perhiasan

Kompas.com - 02/07/2016, 19:00 WIB
Hamzah Arfah

Penulis

GRESIK, KOMPAS.com – Meski sampai Bulan Mei 2016, perhiasan dan permata masih mendominasi komoditas ekspor Jawa Timur (Jatim) ke luar negeri, di luar sektor minyak dan gas (migas). Namun Bank Indonesia (BI) Kantor Perwakilan Jatim, terus mendorong Pemprov Jatim agar menggenjot komoditas ekspor selain perhiasan dan emas.

BI Jatim mendorong supaya Pemprov menggenjot ekspor kayu, furniture, dan beberapa produk laut pada semester II 2016. Karena ekspor perhiasan dan permata, dianggap tidak bisa menjadi tumpuan untuk selamanya.

"Kami  berharap, Pemprov Jatim jangan sampai hanya fokus ke emas dan perhiasan saja, karena aktivitas produksi perhiasan tidak termasuk dalam fundamental perekonomian Jatim. Jadi pasti agak sulit, jika pemerintah terus bertumpu pada sektor ini di semester kedua nanti," ucap Kepala Kantor Perwakilan BI Jatim Benny Siswanto saat dihubungi, Sabtu (2/7/2016).

"Berdasarkan data BPS (Badan Pusat Statistik) Jatim, neraca perdagangan Jatim pada Mei 2016 memang mengalami surplus 1,08 miliar dolar AS. Sedangkan nilai ekspor Jatim hingga Mei 2016, mencapai 8,4 miliar dolar AS," sambungnya.

Dari data itu, kata Benny,  ekspor permata dan emas berkontribusi hingga 40 persen atau sebesar 4 miliar dolar AS. Di mana Swiss menjadi negara tujuan ekspor terbesar, disusul Jepang, dan kemudian Amerika Serikat.

"Sebelumnya, Tiongkok menjadi negara tujuan ekspor terbesar. Namun karena ekonomi negara itu sedang melambat, Pemprov Jatim mampu membuka pasar ekspor perhiasan ke Eropa, dan itu cukup menguntungkan," papar Benny.

Sementara itu, Kepala Divisi Advisory dan Pengembangan Ekonomi Daerah BI Jatim Taufik Saleh, saat dihubungi secara terpisah, meminta agar Pemprov Jatim tidak terlena dengan capaian ekspor emas dan permata saat ini.

"Sebab saya memprediksi, peningkatan ekspor perhiasan ke Swiss merupakan fenomena jangka pendek. Bisa jadi, peningkatan ini sifatnya hanya sementara," kata Taufik.

Untuk itu, Taufik berharap, agar Pemprov Jatim bergerak cepat untuk membuka pasar ekspor baru untuk beberapa komoditas unggulan, sebab Jatim mempunyai banyak komoditas yang bisa ditawarkan. Selain komoditas kayu beserta hasil olahannya, hasil laut juga dianggap Taufik bisa diandalkan sebagai komoditas ekspor.

"Jika komoditas tersebut bisa diterima di pasaran luar negeri, otomatis neraca perdagangan Jatim juga pasti akan surplus pada akhir tahun 2016, tanpa bergantung dari emas dan perhiasan," beber Taufik.

Kompas TV Lesunya Ekspor dan Impor di Bulan April
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Semakin Mudah dan Praktis, Bayar PKB dan Iuran Wajib Kini Bisa lewat Bank Mandiri

Semakin Mudah dan Praktis, Bayar PKB dan Iuran Wajib Kini Bisa lewat Bank Mandiri

Whats New
Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Sistem Keuangan RI Masih dalam Kondisi Terjaga

Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Sistem Keuangan RI Masih dalam Kondisi Terjaga

Whats New
Pesan Luhut ke Prabowo: Jangan Bawa Orang-orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintah Anda

Pesan Luhut ke Prabowo: Jangan Bawa Orang-orang "Toxic" ke Dalam Pemerintah Anda

Whats New
Barang Bawaan Pribadi dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Ini Pesan Bea Cukai ke Jastiper

Barang Bawaan Pribadi dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Ini Pesan Bea Cukai ke Jastiper

Whats New
Bangun Pemahaman Kripto di Tanah Air, Aspakrindo dan ABI Gelar Bulan Literasi Kripto 2024

Bangun Pemahaman Kripto di Tanah Air, Aspakrindo dan ABI Gelar Bulan Literasi Kripto 2024

Rilis
Terbitkan Permentan Nomor 1 Tahun 2024, Mentan Pastikan Pupuk Subsidi Tepat Sasaran

Terbitkan Permentan Nomor 1 Tahun 2024, Mentan Pastikan Pupuk Subsidi Tepat Sasaran

Whats New
Resmi Kuasai 100 Persen Saham Bank Commonwealth, OCBC NISP Targetkan Proses Merger Selesai Tahun Ini

Resmi Kuasai 100 Persen Saham Bank Commonwealth, OCBC NISP Targetkan Proses Merger Selesai Tahun Ini

Whats New
Sucor Sekuritas Ajak Masyarakat Belajar Investasi lewat Kompetisi 'Trading'

Sucor Sekuritas Ajak Masyarakat Belajar Investasi lewat Kompetisi "Trading"

Earn Smart
Kunker di Jateng, Plt Sekjen Kementan Dukung Optimalisasi Lahan Tadah Hujan lewat Pompanisasi

Kunker di Jateng, Plt Sekjen Kementan Dukung Optimalisasi Lahan Tadah Hujan lewat Pompanisasi

Whats New
Sudah Masuk Musim Panen Raya, Impor Beras Tetap Jalan?

Sudah Masuk Musim Panen Raya, Impor Beras Tetap Jalan?

Whats New
Bank Sentral Eropa Bakal Pangkas Suku Bunga, Apa Pertimbangannya?

Bank Sentral Eropa Bakal Pangkas Suku Bunga, Apa Pertimbangannya?

Whats New
Pasokan Gas Alami 'Natural Decline', Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

Pasokan Gas Alami "Natural Decline", Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

Whats New
BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang

BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Peringati Hari Buruh, SP PLN Soroti soal Keselamatan Kerja hingga Transisi Energi

Peringati Hari Buruh, SP PLN Soroti soal Keselamatan Kerja hingga Transisi Energi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com