Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Darmin: Pendidikan Indonesia Belum Ciptakan SDM Kompeten

Kompas.com - 08/07/2016, 15:01 WIB
Achmad Fauzi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menilai pendidikan dan pelatihan di Indonesia belum bisa menciptakan sumber daya manusia (SDM) yang kompeten. Itu dilihat dari lamanya proses pendidikan yang terjadi di Indonesia.

"SDM kita selama ini, terus turang tidak pernah ngurusi lebih detail, kita ada kebijakan 20 persen penerinamaa dalam negeri itu dipake untuk pengeluaran pendidikan, itu kan kebijakan penting," kata Darmin saat ditemui rumah dinasnya, Jalan Widya Chandra IV, Jakarta, Kamis (7/7/2016).

Darmin mencontohkan pada proses pendidikan di tingkat Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang selama tiga tahun hanya mendapatkan sertifikat ijazah tanpa mendapatkan sertifikat kompetensi kerja.

"Bukan begitu caranya, boleh saja tahun ketiga dapat ijazah, tapi tahun pertama, misalnya SMK urusan bangunan tahun pertama dia harus punya sertifikat kompetensi bikin jendela sama pintu, atau memasang tembok yang bagus itu harus ada sertifikatnya standar kompetensinya," jelasnya.

Dia melanjutkan, di tahun kedua misalnya, untuk pondasi udah dapat sertifikat. "Sehingga, kalau sampai tahun kedua bapaknya meninggal, atau adiknya sakit ya nggak bisa terus, yang terjadi dia nggak bisa dapat apa-apa cuma dapet cerita,"  lanjut dia.

"Tapi kalau ada sertifikat di tahun pertama, tahun kedua juga ada, tahun ketiga, dia punya sertifikat kompetensi bikin rumah, disamping itu dia dapet ijazah SMK, kita nggak pernah nerapin begitu," ucapnya.

Oleh karena itu, Darmin bersama Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Menteri Tenaga Kerja, dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan melakukan rapat untuk menyiapkan suatu program pendidikan yang yang menciptakan SDM berkualias dan berkompetensi.

Namun Darmin tidak memberitahukan program pendidikan apa yang sedang disiapkan.

"Kita jangan mendorong dulu kegiatan pendidikan dan pelatihan vokasional sebelum perbaiki masing-masing pendidikan itu," pungkasnya.

Kompas TV Pendaftaran SMA-SMK Online Bermasalah?

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com