Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Konsumsi Pertalite Melonjak hingga 115 Persen

Kompas.com - 12/07/2016, 13:50 WIB

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS - Tingginya aktivitas transportasi masyarakat selama arus mudik dan arus balik Lebaran 1437 H, konsumsi bahan bakar minyak (BBM) di wilayah Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur mengalami peningkatan hingga 115 persen.

Terhitung sejak 29 Juni 2016 atau (H-7) hingga Senin (11/7) kenaikan konsumsi paling besar terlihat pada rata-rata penjualan Pertalite yang melonjak 115 persen di atas konsumsi normal.

Sementara itu, rata-rata penjualan Pertamax tercatat meningkat 49 persen sedangkan rata-rata penjualan Premium justru mengalami penurunan 15 persen.

General Manager Marketing Operation Region V, Agneg Giriyono mengatakan, lonjakan konsumsi tertinggi terjadi di jalur tengah mudik yang melewati karesidenan Madiun dan  Karesidenan Kediri.

Di wilayah ini, penjualan Pertalite mengalami kenaikan hingga 433 persen dan Pertamax 95 persen di atas kondisi normal. Kendati terjadi lonjakan permintaan BBM yang sangat tinggi, Pertamina tetap dapat menyediakan BBM sesuai kebutuhan konsumen.

"Lonjakan permintaan terutama terjadi di jalur tengah arus mudik dan daerah wisata, karena banyak masyarakat yang saling bersilaturahmi dan berlibur bersama keluarga,” kata Ageng.

Kondisi ini sudah diantisipasi dengan menambah stok BBM baik di Terminal BBM dan SPBU, menambah mobil tanki, memperpanjang jam operasional distribusi BBM hingga koordinasi dengan pihak terkait. Sehingga kebutuhan BBM untuk masyarakat tetap dapat terlayani dengan baik.

Lebih lanjut Ageng menambahkan, untuk konsumsi Solar sebagaimana setiap Lebaran selalu mengalami penurunan terkait larangan beroperasinya kendaraan berat pada masa menjelang dan pasca Lebaran.

“Pertamina tetap mengantisipasi konsumsi Solar yang segera normal seiring beroperasinya kembali kendaraan berat pada minggu ini. Kami tetap melakukan pengawasan dan pemantauan melalui Tim Satgas bertugas hingga 21 Juli 2016,” tambahnya.

Di sisi lain, Area Manager Communication & Relations Jatimbalinus Heppy Wulansari menambahkan, penurunan Premium di tahun ini cukup signifikan karena masyarakat cenderung membeli Pertalite.

Pada Lebaran 2015, belum ada produk Pertalite dan lonjakan Premium pada masa Lebaran 2015 mencapai 16 persen di atas konsumsi normal.

Namun pada Lebaran 2016 ini Premium turun 15 persen dan Pertalite melonjak sangat signifikan.

Heppy melanjutkan, untuk Pertamax kenaikan di Lebaran 2016 ini lebih besar dibandingkan dengan lebran 2015 yang mencapai 31 persen diatas normal.

Kompas TV Harga Pertamax Turun

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

IHSG Turun 34 Poin, Rupiah Melemah di Awal Sesi

IHSG Turun 34 Poin, Rupiah Melemah di Awal Sesi

Whats New
Harga Emas Dunia Menguat Usai Rilis Data Pertumbuhan Ekonomi AS

Harga Emas Dunia Menguat Usai Rilis Data Pertumbuhan Ekonomi AS

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Whats New
Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Whats New
Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Whats New
Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com