Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Pokemon Go" Bikin Saham Nintendo Menguat 50 Persen

Kompas.com - 14/07/2016, 15:11 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

Sumber BBC.com

TOKYO, KOMPAS.com — Saham perusahaan permainan Jepang, Nintendo, kembali meroket setelah peluncuran reality game terbaru mereka, Pokemon Go. Kali ini, saham Nintendo menguat lebih dari 50 persen.

Saham Nintendo menguat 16 persen pada perdagangan Kamis (14/7/2016). Dengan demikian, secara keseluruhan, saham Nintendo telah menguat 56 persen sejak penutupan perdagangan pada Jumat (9/7/2016), ketika permainan Pokemon Go bisa mulai dinikmati publik.

Sejak peluncurannya, Pokemon Go menjadi fenomena di seluruh dunia. Permainan ini merajai App Store iPhone dan Google Play hanya dalam beberapa hari setelah peluncuran resminya di Amerika Serikat, Australia, dan Selandia Baru.

Pada perdagangan hari Senin (11/7/2016) saja, saham Nintendo meroket 25 persen.

Makhluk-makhluk Pokemon kali pertama hadir pada tahun 1990-an dalam perangkat Game Boy produksi Nintendo.

Untuk Pokemon Go, Nintendo bermitra dengan developer game AS, Niantic, dan Pokemon Company yang memiliki hak cipta karakter-karakter Pokemon. Nintendo juga merupakan sosok di balik permainan legendaris Super Mario.

Selama ini, Nintendo mengandalkan penjualan konsol game untuk mendongkrak bisnis. Akan tetapi, penjualan konsol meredup dalam beberapa tahun terakhir karena para gamer beralih ke perangkat online dan portabel.

Sejak lama, para analis mengkritik Nintendo lantaran tertinggal jauh dengan rivalnya, Sony. Selain itu, Nintendo juga dinilai terlambat dalam menghadirkan permainan untuk ponsel pintar, yang pasarnya terus tumbuh dalam beberapa tahun terakhir.

Kompas TV Rela Berburu Pokemon Hingga Dini Hari
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

KKP Gelontorkan Rp 46,6 miliar untuk Teknologi Modern Budidaya Ikan Nila Salin

KKP Gelontorkan Rp 46,6 miliar untuk Teknologi Modern Budidaya Ikan Nila Salin

Whats New
Cadangan Devisa Merosot, Bos BI: Enggak Usah Insecure..

Cadangan Devisa Merosot, Bos BI: Enggak Usah Insecure..

Whats New
OJK Cabut Izin Usaha TaniFund, Ini Alasannya

OJK Cabut Izin Usaha TaniFund, Ini Alasannya

Whats New
Emiten Logistik Pertambangan MAHA Bakal Tebar Dividen, Simak Besarannya

Emiten Logistik Pertambangan MAHA Bakal Tebar Dividen, Simak Besarannya

Whats New
Bea Cukai Jember Sita 59 Liter Miras Ilegal Bernilai Belasan Juta Rupiah di Kecamatan Silo

Bea Cukai Jember Sita 59 Liter Miras Ilegal Bernilai Belasan Juta Rupiah di Kecamatan Silo

Whats New
IHSG Berakhir di Zona Merah, Rupiah Stabil

IHSG Berakhir di Zona Merah, Rupiah Stabil

Whats New
Laba Bersih PTBA Turun 51,2 Persen Menjadi Rp 5,2 Triliun pada 2023

Laba Bersih PTBA Turun 51,2 Persen Menjadi Rp 5,2 Triliun pada 2023

Whats New
PTBA Bakal Tebar Dividen Rp 4,6 Triliun dari Laba Bersih 2023

PTBA Bakal Tebar Dividen Rp 4,6 Triliun dari Laba Bersih 2023

Whats New
Bos BI: Kenaikan Suku Bunga Berhasil Menarik Modal Asing ke Pasar Keuangan RI

Bos BI: Kenaikan Suku Bunga Berhasil Menarik Modal Asing ke Pasar Keuangan RI

Whats New
Saat Persoalan Keuangan Indofarma Bakal Berujung Pelaporan ke Kejagung

Saat Persoalan Keuangan Indofarma Bakal Berujung Pelaporan ke Kejagung

Whats New
Luhut Perkirakan Pembangunan Bandara VVIP IKN Rampung Tahun Depan

Luhut Perkirakan Pembangunan Bandara VVIP IKN Rampung Tahun Depan

Whats New
5 Hal di CV yang Bikin Kandidat Tampak Lemah di Mata HRD, Apa Saja?

5 Hal di CV yang Bikin Kandidat Tampak Lemah di Mata HRD, Apa Saja?

Work Smart
Cegah Persaingan Usaha Tidak Sehat, KPPU Tingkatkan Kerja Sama dengan Bea Cukai

Cegah Persaingan Usaha Tidak Sehat, KPPU Tingkatkan Kerja Sama dengan Bea Cukai

Whats New
Pelepasan Lampion Waisak, InJourney Targetkan 50.000 Pengunjung di Candi Borobudur

Pelepasan Lampion Waisak, InJourney Targetkan 50.000 Pengunjung di Candi Borobudur

Whats New
Didukung Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Masih Menjanjikan

Didukung Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Masih Menjanjikan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com