Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BI: Aliran Dana Masuk ke Indonesia Cukup Besar

Kompas.com - 15/07/2016, 11:30 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) mencatat terjadi kenaikan cadangan devisa sebesar 6,2 miliar dollar AS, yaitu dari 103,6 miliar dollar AS pada posisi Mei 2016 menjadi 109,8 miliar dollar AS pada posisi Juni 2016.

"Sebab kenaikannya adalah ada dua kali penarikan global bonds pemerintah, dan penerimaan dari pajak dan devisa minyak dan gas (migas)," kata Gubernur BI Agus DW Martowardojo ditemui usai rapat kerja dengan Komisi XI DPR-RI, Jakarta, Kamis (14/7/2016).

Selain itu, peningkatan cadangan devisa RI juga dikarenakan adanya penarikan pinjaman pemerintah, yang jauh melampaui kebutuhan devisa untuk pembayaran utang luar negeri pemerintah dan Surat Berharga BI (SBB) valas jatuh tempo.

Dana Masuk

Agus lebih jauh mengatakan, secara umum BI juga melihat adanya aliran dana masuk ke Indonesia yang cukup besar. Hingga pekan lalu, tercatat sebanyak Rp 108 triliun dana mengalir masuk ke Indonesia.

Angka ini jauh diatas periode sama tahun lalu yang hanya sekitar Rp 55 triliun.

"Cukup besar alirannya. Dan kita sambut baik 'Tax Amnesty'. Ekonomi global juga sudah mulai ada kepastian, bahwa Fed fund rates tidak ada kenaikan, dan risiko Brexit juga menurun karena sudah ada PM baru. Itu memberikan dampak yang baik," ucap Agus.

Cadangan devisa yang mencapai 109,8 miliar dollar AS tersebut cukup untuk membiayai 8,4 bulan impor, atau 8,1 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah.

Capaian ini sudah berada di atas standar kecukupan internasional yakni selama 3 bulan impor.

Kompas TV Dana Asing Banjiri Pasar Keuangan Indonesia
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Spend Smart
Apa Itu 'Cut-Off Time' pada Investasi Reksadana?

Apa Itu "Cut-Off Time" pada Investasi Reksadana?

Earn Smart
Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com