Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rupiah Menguat 3,4 Persen Pada Juni 2016, Ini Penjelasan BI

Kompas.com - 21/07/2016, 19:33 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Nilai tukar rupiah terus mengalami penguatan terhadap dollar AS.

Bank Indonesia (BI) menyatakan, penguatan mata uang Garuda didorong faktor dalam dan luar negeri.

Catatan bank sentral, rupiah menguat pada Juni 2016 terutama dipengaruhi meredanya ketidakpastian kenaikan Fed Fund Rate dan terbatasnya dampak Brexit.

Selain itu, penguatan rupiah juga didorong meningkatnya sentimen positif atas pengesahan UU Pengampunan Pajak.

"Secara point-to-point (ptp), rupiah mengalami apresiasi sebesar 3,4 persen secara bulanan (mtm) ke Rp 13.213 per dollar AS pada bulan Juni 2016," kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Tirta Segara di Jakarta, Kamis (21/7/2016).

Tirta menjelaskan, bank sentral memandang dampak keluarnya Inggris dari Uni Eropa atau Brexit terhadap rupiah cenderung terbatas dibandingkan dengan mata uang negara lain. Pun dampak Brexit hanya berlangsung singkat.

Penguatan kembali rupiah juga didukung persepsi positif investor terhadap prospek perekonomian domestik.

Hal ini sejalan dengan pengesahan UU Pengampunan Pajak, perbaikan kondisi makroekonomi, serta perkiraan penundaan kenaikan suku bunga acuan Fed Fund Rate (FFR) oleh bank sentral Amerika Serikat.

"Penguatan rupiah tersebut sejalan dengan aliran masuk modal asing yang kembali meningkat setelah sempat sedikit terkoreksi akibat Brexit. Ke depan, Bank Indonesia akan tetap menjaga stabilitas nilai tukar rupiah sesuai dengan nilai fundamentalnya," ungkap Tirta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com