Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengamat: Pemilihan Menteri Kali Ini Lebih Sesuai dengan Keahliannya

Kompas.com - 27/07/2016, 16:53 WIB
Pramdia Arhando Julianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Presiden Joko Widodo mengumumkan perombakan kabinet atau reshuffle jilid II di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (27/7/2016).

Dalam perombakan kabinet kali ini ada beberapa kementerian dan lembaga negara yang berganti menteri, khususnya bidang ekonomi.

Pengamat ekonomi Universitas Indonesia (UI), Telisa Aulia Falianty, mengatakan, perombakan kali ini dilihat lebih sesuai keahlian dan kapabilitas seorang menteri.

"Saya melihat memang lebih pas sesuai bidang keahliannya," ujarnya kepada Kompas.com, Rabu (27/7/2016).

Telisa mencontohkan, penggantian Bambang Brodjonegoro oleh Sri Mulyani sebagai Menteri Keuangan terlihat sebagai penyesuaian keahlian seorang menteri.

"Bambang itu sebetulnya dari basic-nya orang ekonomi regional jadi bukan ekonomi keuangan. Bambang itu memang spesialisasinya di bidang regional dan pembangunan jadi memang lebih tepat di Bappenas," tambahnya.

"Sementara itu, Sri Mulyani memang ahli dari dulu soal keuangan negara, keuangan publik, jadi menurut saya itu lebih sesuai dengan bidangnya dan seharusnya dari dulu seperti itu," ujarnya.

"Memang dari awal Sri Mulyani ditawarkan pos menteri cuma beliau belum berkenan kembali ke Indonesia pada saat itu. Mungkin setelah melihat perekonomian kita melambat terus, perekonomian dunia juga cukup suram, jadi mungkin Sri Mulyani ingin kembali, istilahnya tertantang lagi untuk membantu agar kita bisa recover dari mini-krisis ini," ungkapnya.

Telisa menjelaskan, perombakan kali ini lebih sesuai spesialisasinya dan juga sudah mendapatkan kombinasi yang pas dalam jajaran kabinet.

Kompas TV Presiden Jokowi Lantik Para Menteri Baru
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com