Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bappenas Kaji Upaya Revisi RPJMN 2014-2019

Kompas.com - 29/07/2016, 11:30 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) akan mengkaji kemungkinan adanya revisi atas Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2014-2019. Sebab, RPJMN tersebut dinilai sudah tidak realistis.

Kepala Bappenas yang baru, Bambang Brodjonegoro mengatakan, pihaknya akan membahas hal tersebut terlebih dahulu dengan Presiden Joko Widodo. Sebab, RPJMN sendiri merupakan terjemahan dari visi dan misi presiden saat pemilu lalu.

"Tentu kami akan koordinasi dulu dengan Bapak Presiden. Kalau memang perlu direvisi RPJMN-nya, sampai seberapa jauh," ujar Bambang di Jakarta, Kamis (28/7/2016) malam.

Bambang mengatakan, evaluasi terhadap perencanaan yang dibuat pemerintah sendiri memang sebuah keniscayaan, untuk menilai apakah capaian pemerintah sudah sesuai dengan target yang dicanangkan.

"Rencana itu kan selalu awal di depan, begitu sudah berjalan kita harus review apakah yang dilakukan selama ini sudah sesuai sasaran atau belum, atau mungkin perencanannya waktu itu kurang menggambarkan kondisi yang sebenarnya," kata Bambang.

Dalam RPJMN 2015-2019, salah satu target pembangunan yang ditetapkan yakni pembangunan makro ekonomi di mana pertumbuhan ekonomi ditargetkan tumbuh 6 persen hingga 8 persen.

Namun, dalam dua tahun terakhir, pertumbuhan ekonomi bahkan susah payah menyentuh level 5 persen seiring dengan masih melambatnya perekonomian global.

Sejumlah pihak menilai target pertumbuhan ekonomi tersebut sudah tidak realistis dan perlu dievaluasi kembali oleh pemerintah.

"Itu yang kami ingin buat (revisi), agar RPJMN ini jadi lebih realistis dan lebih bisa dicapai oleh pemerintahan saat ini," ujar Bambang.

Kompas TV Kriminalisasi Kebijakan Hambat Penyaluran Dana

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com