Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Strategi Cerdas Memulai Bisnis "Franchise" yang Sukses

Kompas.com - 07/08/2016, 16:00 WIB
Aprillia Ika

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Salah satu jalan untuk mendapatkan penghasilan tinggi adalah dengan memulai bisnis sendiri. Jika kamu bingung model bisnis apa yang cocok untuk kamu jalani, maka kamu bisa menggunakan model bisnis waralaba alias franchise.

Keuntungan menggunakan model bisnis franchise adalah kita tidak perlu membangun sendiri sistem bisnisnya karena sudah disediakan oleh pemilik franchise.

Selain itu, kita juga tidak perlu repot mengurusi bidang pemasaran karena umumnya dilakukan sendiri oleh tim pemilik franchise.

Sekalipun tampak menggiurkan, tetap saja ada beberapa hal yang perlu pertimbangkan sebelum memulai model bisnis ini. Supaya berjalan sukses, simak 5 strategi cerdas berikut:

1. Coba lihat gaya kepemimpinan manajemen franchise
Saat kamu bertemu dan bernegosiasi dengan pemilik franchise, ataupun tim manajemen pemiliknya untuk franchise yang sudah besar, cobalah untuk mengenali gaya kepemimpinannya dan bagaimana dia menggunakan sistem bisnisnya.

Ingat, sebagai pembeli franchise, nantinya kamu perlu mengikuti sistem bisnis yang diterapkan oleh sang pemilik dan tim manajemennya.

Jika kamu merasa ada yang ganjil atau tidak sesuai dengan keinginanmu, maka pertimbangkan kembali apakah kamu akan tetap menjalankan usaha franchise tersebut sebelum mengeluarkan uang membelinya.

2. Cek juga reputasi calon franchise yang ingin dibeli
Riset lain yang perlu kamu lakukan untuk calon bisnis franchise yang akan kamu beli adalah reputasi. Berbeda dengan bisnis yang kamu bangun sendiri, bisnis franchise sangat dipengaruhi reputasi yang sudah melekat sebelumnya.

Jika banyak keluhan pelanggan atas franchise tersebut, maka sebaiknya kamu pertimbangkan kembali apakah akan membeli franchise tersebut atau tidak.

3. Periksa potensi pasar
Sebelum memulai bisnis apapun, kita perlu mengetahui bagaimana potensi pasar dari franchise tersebut. Jangan sampai franchise yang sudah kamu beli menjadi rugi karena segmen pasar kamu ternyata berbeda dengan apa yang seharusnya menjadi target pasar bisnis franchise tersebut.

4. Pastikan kamu sudah membandingkan beberapa franchise sejenis
Daripada asal memilih suatu merk franchise hanya karena kamu kebetulan mengingatnya, cobalah luangkan waktu untuk meriset bisnis franchise apa saja yang cukup bagus dan dikenal oleh calon target pasar kamu. Ada banyak hasil data riset mengenai bisnis franchise yang mudah ditemukan di internet.

5. Pastikan kamu menghitung tingkat pengembalian
Salah satu yang sering menjadi alasan kegagalan dalam bisnis franchise adalah pelaku usaha franchise lebih fokus pada jumlah omset, bukan tingkat pengembalian bisnisnya.

Jika usaha franchise kamu memberikan omset Rp 20 juta per bulan namun tingkat balik modalnya baru 10 tahun sedangkan usaha franchise lain memberikan omset Rp 10 juta per bulan namun tingkat balik modalnya terjadi dalam 2 tahun saja, manakah yang akan kamu pilih?

Ketika suatu usaha sudah balik modal, maka sebagai pemilik usaha tersebut kita telah dapat menikmati keuntungan bersih dari bisnis yang kita jalankan.

Kompas TV Bisnis Waralaba Minuman Tradisional


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Whats New
Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Whats New
Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Whats New
Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Whats New
KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

Whats New
Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Whats New
PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

Whats New
KKP Kembangkan Jejaring Perbenihan Nasional Ikan Nila

KKP Kembangkan Jejaring Perbenihan Nasional Ikan Nila

Whats New
Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

Whats New
Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

Whats New
Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Whats New
Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Whats New
Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Spend Smart
Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Earn Smart
Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com