Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2017, Jumlah Perusahaan Asia yang IPO di Bursa New York Naik 2 Kali Lipat

Kompas.com - 16/08/2016, 06:01 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

HONG KONG, KOMPAS.com - Bursa saham New York Stock Exchange (NYSE) memprediksi jumlah perusahaan asal Asia yang melakukan penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO) bakal naik dua kali lipat hingga akhir 2017.

Perusahaan Asia yang akan IPO di NYSE didominasi perusahaan teknologi. Global Head of Capital Markets NYSE Garvis Toler menyatakan, listing saham baru akan mulai meningkat pada beberapa bulan mendatang setelah terjadi perlambatan di paruh pertama tahun 2016.

Tahun ini, NYSE hanya melihat ada dua listing dari Asia. Toler memprediksi, perusahaan-perusahaan teknologi yang telah meraup miliaran dollar AS di pasar privat akan memimpin gelombang peningkatan IPO asal Asia di NYSE.

"Kalau angka tersebut naik dua kali lipat dalam 1,5 tahun, maka ini tidak mengejutkan sama sekali. Saya yakin teknologi adalah asal terbesar," ungkap Toler seperti dikutip dari Channel News Asia, Selasa (16/8/2016).

Pada bulan Juni 2016 lalu, CEO Nasdaq Robert Greifeld menyatakan perusahaan China sangat ingin melantai di bursa AS. Greifeld menyebut, listing dua digit tahun ini akan dipandang sebagai sebuah kesuksesan.

Perusahaan seperti Didi Chuxing yang merupakan perusahaan transportasi berbasis aplikasi dan perusahaan teknologi finansial alias fintech asal China seperti Lufax, ditambah perusahaan India Flipkart dan Ola dipandang sebagau beberapa perusahaan yang telah meraup miliaran dollar AS dari keyakinan investor akan kelangsungan bisnis perusahaan-perusahaan itu.

NYSE, yang dimiliki oleh Intercontinental Exchange Inc, rutin bersaing dengan Nasdaq Inc terkait listing, termasuk perusahaan teknologi dan internet yang sejak lama menjadi andalan Nasdaq.

NYSE mencatat beberapa IPO profil tinggi dalam beberapa tahun silam, termasuk tahun 2014 ketika raksasa e-commerce China Alibaba melakukan IPO serta raksasa teknologi Jepang Line dan Twilio di tahun ini. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com