Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BNN: Belanja Narkotika di Indonesia Capai Rp 72 Triliun Per Tahun

Kompas.com - 19/08/2016, 13:06 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Budi Waseso menyebutkan Indonesia adalah salah satu pangsa pasar narkotika terbesar di dunia.

Transaksi narkotika di Indonesia setiap tahunnya pun sangat besar, bahkan mencapai puluhan triliun rupiah setiap tahunnya.

"Belanja narkotika di Indonesia tiap tahun tidak kurang dari Rp 72 triliun," kata Budi, yang akrab disapa Buwas, di Jakarta, Jumat (19/8/2016).

Lebih lanjut, Buwas menyatakan, berdasarkan penelisikan BNN, satu jaringan narkotika bisa menghasilkan Rp 3,6 triliun hanya dari perdagangan barang haram tersebut. Sementara itu, di Indonesia saat ini ada setidaknya 72 jaringan narkotika internasional.

"Ada 48 jaringan memanfaatkan 22 lapas (lembaga pemasyarakatan) untuk memperluas jaringan. Akibatnya, jutaan manusia mati sia-sia di Indonesia," jelas dia.

Buwas mengungkapkan, saat ini Indonesia sudah masuk dalam kondisi darurat narkotika. Setiap harinya, tidak kurang dari 50 orang meninggal dunia akibat ketergantungan terhadap narkotika dan obat-obatan terlarang.

"Tahun 2015 BNN menyelamatkan 6 ton sabu, 30 juta orang kita selamatkan. Akan tetapi, itu hanya 20 persen dari yang beredar. 80 persennya beredar, dikonsumsi masyarakat kita," tegas Buwas.

Untuk itu, BNN sepakat menggandeng Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk bekerja sama dalam peningkatan literasi dan edukasi keuangan dan pencegahan penyalahgunaan narkotika.

Komitmen kerja sama antara OJK dan BNN akan dilaksanakan dalam tiga program edukasi yang dilakukan secara bersama-sama, yaitu OJK di bidang keuangan dan BNN di bidang pencegahan penyalahgunaan narkoba secara sinergi.

Di antaranya adalah program komunikasi stop narkoba yang bersifat pencegahan, program edukasi dengan menambahkan topik bahaya narkoba pada materi dan kegiatan edukasi yang dilakukan oleh OJK, serta iklan layanan masyarakat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com