Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Harus Berpihak terhadap Produk Dalam Negeri

Kompas.com - 24/08/2016, 15:15 WIB
Pramdia Arhando Julianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Guna mendorong industri dalam negeri agar dapat berkembang dan berdaya saing, Kementerian Perindustrian menilai diperlukan keberpihakan pemerintah terhadap produk yang dihasilkan oleh industri dalam negeri sekaligus mengurangi ketergantungan terhadap serbuan produk impor.

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan, pada masa yang lalu telah terbukti bahwa membanjirnya produk impor menyebabkan industri dalam negeri terpuruk.

"Untuk menekan penggunaan jumlah produk impor dan mendorong tumbuhnya industri dalam negeri, diperlukan adanya keberpihakan pemerintah terhadap produk yang dihasilkan oleh industri dalam negeri," ujar Menperin saat pembukaan acara Pameran Produk Logam tahun 2016 di Plasa Pameran Industri, Kementerian Perindustrian, Jakarta, Rabu (24/8/2016).

Menurut dia, saat ini pemerintah telah berupaya memaksimalkan produk dalam negeri dengan Program Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN).

"Oleh karenanya, pemerintah melalui Program Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN) memberikan dukungan yang diharapkan agar mampu menjadi pemicu penggunaan produk logam dalam negeri, terutama terhadap proyek-proyek yang dibiayai oleh APBN," tambah Menperin.

Menperin menjelaskan, program P3DN merupakan upaya pemerintah untuk mendorong masyarakat maupun badan usaha agar lebih menggunakan produk dalam negeri.

"Salah satu bentuknya adalah dengan mewajibkan instansi pemerintah untuk memaksimalkan penggunaan hasil produksi dalam negeri dalam kegiatan pengadaan barang atau jasa yang dibiayai oleh APBN atau APBD," pungkas Menperin.

Kompas TV Airlangga Hartarto Ikut Maju Caketum Golkar
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com