Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

APRIL Group Kucurkan Rp 10 Triliun untuk Bangun Pabrik Kain Sintetis di Riau

Kompas.com - 26/08/2016, 09:58 WIB
Pramdia Arhando Julianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Perusahaan holding Asia Pacific Resources International Holdings Ltd (APRIL) Group, bersama PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) yang tergabung di dalamnya, berencana untuk melakukan ekspansi usaha ke serat rayon atau kain sintetis.

Perwakilan perusahaan, Direktur Royal Golden Eagle (RGE) Anderson Tanoto dan Presdir RAPP Tony Wenas, bertemu dengan Menteri Perindustrian (Menperin) Airlangga Hartarto untuk membahas hal tersebut.

RGE adalah holding yang membawahi grup bisnis seperti APRIL Group dan Asian Agri.

“Mereka melaporkan mengenai peningkatan kapasitas produksi yang akan membangun pabrik serat rayon (kain sintetis) di Pangkalan Kerinci, Pelalawan, Riau,” ujar Menperin dalam keterangan resmi di Jakarta, Jumat (26/8/2016).

Menperin menambahkan, nilai investasi yang dilaporkan sebesar Rp 10 triliun dengan target beroperasi pada 2018.

“Diharapkan dengan beroperasinya pabrik ini akan meningkatkan nilai tambah dan mengurangi substitusi impor,” kata Airlangga.

Menperin mengapresiasi ekspansi ini lantaran sejalan dengan kebijakan pemerintah untuk mendorong pertumbuhan industri padat karya seperti industri tekstil.

Industri pulp

Sebelumnya, Menperin telah menyampaikan kondisi perkembangan industri pulp dan kertas di Indonesia. Pada 2015, kapasitas terpasang industri pulp dan kertas masing-masing sebesar 7,9 juta ton per tahun untuk pulp dan 12,9 juta ton per tahun untuk kertas.

“Realisasi produksi pulp dan kertas masing-masing sebesar 6,4 juta ton pulp dan 10,4 juta ton kertas,” ungkapnya.

Sementara itu, ekspor pulp dan kertas masing-masing sebesar 3,7 juta ton pulp dengan nilai sebesar 1,72 juta dollar AS dan 4,26 juta ton kertas dengan nilai sebesar 3,54 juta dollar AS.

“Indonesia merupakan salah satu produsen pulp dan kertas terkemuka di dunia. Untuk industri pulp peringkat kesembilan dan untuk industri kertas peringkat keenam. Sedangkan di Asia Tenggara menempati peringkat pertama untuk industri pulp dan kertas," ungkapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kunker di Jateng, Plt Sekjen Kementan Dukung Optimalisasi Lahan Tadah Hujan lewat Pompanisasi

Kunker di Jateng, Plt Sekjen Kementan Dukung Optimalisasi Lahan Tadah Hujan lewat Pompanisasi

Whats New
Sudah Masuk Musim Panen Raya, Impor Beras Tetap Jalan?

Sudah Masuk Musim Panen Raya, Impor Beras Tetap Jalan?

Whats New
Bank Sentral Eropa Bakal Pangkas Suku Bunga, Apa Pertimbangannya?

Bank Sentral Eropa Bakal Pangkas Suku Bunga, Apa Pertimbangannya?

Whats New
Pasokan Gas Alami 'Natural Decline', Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

Pasokan Gas Alami "Natural Decline", Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

Whats New
BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang

BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Peringati Hari Buruh, SP PLN Soroti soal Keselamatan Kerja hingga Transisi Energi

Peringati Hari Buruh, SP PLN Soroti soal Keselamatan Kerja hingga Transisi Energi

Whats New
Cara Pasang Listrik Baru melalui PLN Mobile

Cara Pasang Listrik Baru melalui PLN Mobile

Work Smart
Bicara soal Pengganti Pertalite, Luhut Sebut Sedang Hitung Subsidi untuk BBM Bioetanol

Bicara soal Pengganti Pertalite, Luhut Sebut Sedang Hitung Subsidi untuk BBM Bioetanol

Whats New
Bahlil Dorong Kampus di Kalimantan Jadi Pusat Ketahanan Pangan Nasional

Bahlil Dorong Kampus di Kalimantan Jadi Pusat Ketahanan Pangan Nasional

Whats New
Luhut Sebut Starlink Elon Musk Segera Meluncur 2 Minggu Mendatang

Luhut Sebut Starlink Elon Musk Segera Meluncur 2 Minggu Mendatang

Whats New
Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Whats New
Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

Whats New
Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Whats New
Intip Rincian Permendag Nomor 7 Tahun 2024 tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor, Berlaku 6 Mei 2024

Intip Rincian Permendag Nomor 7 Tahun 2024 tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor, Berlaku 6 Mei 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com