Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ekspor Ikan Maluku ke Perancis Terhambat Aturan yang Ketat

Kompas.com - 26/08/2016, 15:48 WIB
Rahmat Rahman Patty

Penulis

AMBON, KOMPAS.com - Kerja sama pemerintah Perancis dan pemerintah Propinsi Maluku di bidang ekspor perikanan sejauh ini masih menemui kendala.

Meskipun telah dilakukan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara pemerintah Maluku dan pemerintah Prancis sejak tahun 2015, sejauh ini kerja sama ekspor perikanan tersebut belum juga terealisasi.

Dalam kerja sama itu telah disepakati bahwa Maluku akan memasok ikan tuna sebanyak 90.000 ton per tahun ke Perancis.

Gubernur Maluku Said Assagaff mengungkapkan, belum terealisasinya kerja sama itu lantaran pemerintah Prancis menghendaki ikan yang dipasok ke negara tersebut harus memliki standar dan kualitas yang tinggi.

“Masalahnya mereka (Prancis) masih tetap mau kualitas grade A dengan standard Eropa," katanya kepada waratwan di Ambon, Jumat (26/8/2016).

Selain meminta kualitas ikan yang bagus, pihak Perancis juga mempunya standard dan aturan yang ketat dalam hal ekspor perikanan.

Menurut Said, untuk mewujudkan hal itu maka mau tidak mau pemerintah Provinsi Maluku harus mematuhi standar yang diajukan pihak prancis.

“Perancis lebih ketat, kita harus benahi laboratrium dan SDM kita, Saya minta kita ikuti tetapi pasar kan tidak hanya di Eropa, ada negara-negara lain juga yang berminat. China malah saat ini paling banyak meminta ikan kita,” ungkapnya.

"Eropa terlalu ketat, sebab AS saja terima ikan kita, bahkan China malah terima ikan kita meski grade B," ungkanya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Resmikan The Gade Tower, Wamen BUMN: Jadi Simbol Modernisasi Pegadaian

Resmikan The Gade Tower, Wamen BUMN: Jadi Simbol Modernisasi Pegadaian

Whats New
Kemenperin Kasih Bocoran soal Aturan Impor Ban

Kemenperin Kasih Bocoran soal Aturan Impor Ban

Whats New
Pengusaha Ritel: Pembatasan Pembelian Gula Bukan karena Stok Kosong

Pengusaha Ritel: Pembatasan Pembelian Gula Bukan karena Stok Kosong

Whats New
Luhut Minta Penyelesaian Lahan di IKN Tak Rugikan Masyarakat

Luhut Minta Penyelesaian Lahan di IKN Tak Rugikan Masyarakat

Whats New
Prudential Indonesia Rilis Produk Asuransi Kesehatan PRUWell, Simak Manfaatnya

Prudential Indonesia Rilis Produk Asuransi Kesehatan PRUWell, Simak Manfaatnya

Whats New
Kunjungi IKN, Luhut Optimistis Pembangunan Capai 80 Persen pada Agustus 2024

Kunjungi IKN, Luhut Optimistis Pembangunan Capai 80 Persen pada Agustus 2024

Whats New
Wamendes PDTT: Urgensi Transmigrasi dan Dukungan Anggaran Perlu Ditingkatkan

Wamendes PDTT: Urgensi Transmigrasi dan Dukungan Anggaran Perlu Ditingkatkan

Whats New
IDSurvey Tunjuk Suko Basuki sebagai Komisaris Independen

IDSurvey Tunjuk Suko Basuki sebagai Komisaris Independen

Whats New
Tingginya Inflasi Medis Tidak Hanya Terjadi di Indonesia

Tingginya Inflasi Medis Tidak Hanya Terjadi di Indonesia

Whats New
Tutup Pabrik, Bata Akui Kesulitan Hadapi Perubahan Perilaku Belanja Konsumen

Tutup Pabrik, Bata Akui Kesulitan Hadapi Perubahan Perilaku Belanja Konsumen

Whats New
Kecelakaan KA Pandalungan dan Mobil Sebabkan Perjalanan KA Terlambat, Penumpang Dapat Kompensasi

Kecelakaan KA Pandalungan dan Mobil Sebabkan Perjalanan KA Terlambat, Penumpang Dapat Kompensasi

Whats New
Hari Apresiasi Seller Tokopedia, GNET Raih Posisi Pertama di Kategori Pertukangan

Hari Apresiasi Seller Tokopedia, GNET Raih Posisi Pertama di Kategori Pertukangan

Rilis
Waskita Karya Bakal Jadi Anak Usaha Hutama Karya pada September 2024

Waskita Karya Bakal Jadi Anak Usaha Hutama Karya pada September 2024

Whats New
Menko Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal I-2024 Tertinggi sejak 2015

Menko Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal I-2024 Tertinggi sejak 2015

Whats New
IHSG dan Rupiah Ditutup Melemah

IHSG dan Rupiah Ditutup Melemah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com