Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dirjen Pajak: Wajib Pajak Superkaya Terus Dimonitor Setiap Hari

Kompas.com - 30/08/2016, 14:33 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan sudah membentuk tim task force untuk memonitor wajib pajak (WP) besar yang berminat ikut program amnesti pajak.

Menurut Dirjen Pajak Ken Dwijugiasteadi, tim tersebut meliputi pegawai di Kantor Pusat Ditjen Pajak, Kantor Wilayah (Kanwil), hingga Kantor Pelayanan Pajak (KPP).

"Jadi, wajib pajak besar di masing-masing KPP-nya, masing-masing kanwil, itu dimonitor terus. Artinya setiap hari ditelepon," ujar Ken di Jakarta, Selasa (30/8/2016).

Pria kelahiran Malang itu menuturkan, para petugas pajak terus melakukan pendekatan kepada para wajib pajak besar agar mengikuti program amnesti pajak.

Dengan pendekatan itu, pemerintah berharap para wajib pajak besar segera mendeklarasikan atau merepatriasi harta-hartanya.

DJP sendiri mengaku memiliki data lengkap para wajib pajak yang menyimpan hartanya di luar negeri. Data itulah yang akan dijadikan dasar untuk melihat potensi masuknya dana dari luar negeri ke Indonesia.

Meski begitu, Ken mengatakan, para wajib pajak besar yang datanya ada di DJP belum banyak yang mengikuti program amnesti pajak. Hanya, ia mengungkapkan, para wajib tersebut sudah berjanji ikut program yang diluncurkan pemerintah pada Juli 2016 lalu itu.

Berdasarkan data Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan yang dikutip Kompas.com, Jakarta, Senin (29/8/2016), dana repatriasi baru mencapai Rp 7,66 triliun, atau hanya 0,76 persen dari target Rp 1.000 triliun.

Sementara itu, dana yang sudah dideklarasikan baru mencapai Rp 95,2 triliun dari target pemerintah Rp 4.000 triliun.

Rinciannya, sebanyak Rp 14,1 triliun berasal dari deklarasi luar negeri dan Rp 81,1 triliun dari deklarasi dalam negeri. Sementara itu, uang tebusan sebesar Rp 2,14 triliun dari target total uang tebusan Rp 165 triliun. (Baca: Jokowi Tegaskan Prioritas "Tax Amnesty" adalah Wajib Pajak Skala Besar)

Kompas TV Jokowi Turun Langsung Sosialisasikan "Tax Amnesty"
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Vira Widiyasari Jadi Country Manager Visa Indonesia

Vira Widiyasari Jadi Country Manager Visa Indonesia

Rilis
Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Whats New
Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

Whats New
Kemenperin Harap Produsen Kembali Perkuat Pabrik Sepatu Bata

Kemenperin Harap Produsen Kembali Perkuat Pabrik Sepatu Bata

Whats New
IHSG Naik Tipis, Rupiah Menguat ke Level Rp 16.026

IHSG Naik Tipis, Rupiah Menguat ke Level Rp 16.026

Whats New
Warung Madura: Branding Lokal yang Kuat, Bukan Sekadar Etnisitas

Warung Madura: Branding Lokal yang Kuat, Bukan Sekadar Etnisitas

Whats New
Ini Tiga Upaya Pengembangan Biomassa untuk Co-firing PLTU

Ini Tiga Upaya Pengembangan Biomassa untuk Co-firing PLTU

Whats New
Strategi untuk Meningkatkan Keamanan Siber di Industri E-commerce

Strategi untuk Meningkatkan Keamanan Siber di Industri E-commerce

Whats New
Permendag Direvisi, Mendag Zulhas Sebut Tak Ada Masalah Lagi dengan Barang TKI

Permendag Direvisi, Mendag Zulhas Sebut Tak Ada Masalah Lagi dengan Barang TKI

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Whats New
Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Whats New
Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Whats New
Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Whats New
KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

Whats New
Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com