Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wapres Tekankan Pentingnya Energi Bersih

Kompas.com - 08/09/2016, 20:37 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla menekankan pentingnya meningkatkan penggunaan energi bersih dan ramah lingkungan.

Energi terbarukan seperti hydro, angin, matahari, dan biomass bisa menjadi pilihan utama. Dalam pidato kuncinya, di Forum Ketahanan Energi Nasional (FKEN), pada Kamis (8/9/2016), Kalla menyampaikan konsumsi energi sejak dulu selalu disesuaikan dengan kebutuhannya.

"Kalau dulu, sebuah kota dianggap maju itu kalau mempunyai cerobong tinggi dengan asap hitam. Itu menunjukkan kota industri. Tapi keadaan sekarang, itu dianggap neraka kota, musuh semua orang," kata Kalla.

Oleh karena itu, pemerintah telah menetapkan bauran energi primer dengan andil dari energi baru dan terbarukan (EBT) mencapai 17 persen pada 2025.

Adapun komposisinya yaitu bahan bakar nabati (5 persen), panas bumi (5 persen), biomasa, nuklir, air, surya dan angin (5 persen), serta batubara yang dicairkan (2 persen).

Terkait dengan proyek kelistrikan 35.000 megawatt, pemerintah menaruh harapan besar dari kontribusi EBT. Memang, diakui Kalla, sebanyak 50-60 persen energi primer untuk pembangkit masih disuplai dari batubara.

"Tapi kecenderungan dunia untuk memperbaiki kondisi lingkungan, maka perlu didorong pemakaian EBT lebih tinggi," ucap Kalla.

Dalam kesempatan tersebut, Kalla juga mengajak peserta yang hadir untuk melakukan upaya konservasi energi, meski Indonesia memiliki sumber daya energi yang lengkap baik fosil, nonfosil, maupun EBT.

FKEN dihadiri oleh Ikatan Keluarga Alumni Lemhanas (IKAL), Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, serta Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com