Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bali Kini Punya Tim Kerja Satgas Waspada Investasi

Kompas.com - 14/09/2016, 15:53 WIB
Kontributor Denpasar, Sri Lestari

Penulis

DENPASAR, KOMPAS.com - Hari ini Rabu (15/9/2016), Tim Kerja Satgas Waspada Investasi Provinsi Bali resmi dikukuhkan.

Kepala Tim Kerja Satgas Waspada Investasi yang juga menjabat Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional Bali- Nusa Tenggara, Zulmi menyampaikan bahwa tim ini fokus pada pencegahan.

"Langkah yang utama kita lakukan adalah pencegahan dengan melakukan sosialisasi kepada masyarakat terkait investasi ilegal. Karena saat ini investasi ilegal tidak hanya masyarakat kalangan bawah saja, tapi sudah masuk semua kalangan," kata Zulmi, Denpasar, Rabu (14/9/2016).

Anggota tim ini terdiri dari sembilan unsur yaitu OJK, Kepolisian, Pemda, Kejaksaan Tinggi, Perwakikan BI, Kementerian Agama, Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Dinas Koperasi dan UKM, Dinas Perhubungan, Informasi dan Komunikasi, dan Badan Penanaman Modal Dan Perizinan.

Zulmi juga mengingatkan masyarakat Bali bahwa di wilayah ini pernah terjadi kasus investasi bodong atau investasi ilegal dengan jumlah uang nasabah yang hilang mencapai ratusan miliar rupiah.

"Di Bali kan pernah ada kasus investasi bodong yang jumlah uang nasabahnya sampai ratusan miliar rupiah. Tapi syukurlah, akhir-akhir ini belum ada laporan, setidaknya sampai bulan September ini. Masih nihil," tambahnya.

Satgas Waspada Investasi ini dapat dimanfaatkan oleh masyarakat untuk mengadu dan meminta penjelasan terkait investasi yang ada sehingga tidak terjadi penipuan besar-besaran.

Pencegahan juga akan dilakukan terhadap penipuan, kejahatan elektronik, pencucian uang, pendanaan teroris, suap dan korupsi, penyalahgunaan pasar dan insider dearling, dan informasi keamanan uang.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com