BOGOR, KOMPAS.com - Pada 2015 Antam mendapat windfall profit atau keuntungan mendadak dari hasil ekspor emas ke India hingga sekitar lima ton.
Senior Vice President and Corporate Secretary Antam, Trenggono Setioso mengatakan, tingginya ekspor emas Antam ke India sejalan dengan dibukanya pasar perdagangan bebas atau free trade ASEAN+India.
Namun, memasuki 2016, ekspor emas Antam ke India merosot. Penyebabnya, karena India memberlakukan kebijakan pembatasan impor dengan hambatan tarif, termasuk komoditi emas.
"Kebijakan itu mengakibatkan pasar emas di India tidak lagi ekonomis sehingga berpengaruh besar terhadap Antam," ujar Trenggono di Unit Bisnis Pertambangan Emas (UBPE) Antam Pongkor, Bogor, Rabu (14/9/2016).
Meski demikian, Antam berupaya untuk meningkatkan pangsa pasar emas di Hongkong, Shanghai, Singapura dan negara tujuan ekspor lainnya.
Sedangkan di dalam negeri, Antam sedang berupaya memperluas area eksplorasi pertambangan melalui pengajuan perizinan penggunaan kawasan hutan di wilayah luar Taman Nasional yang diperkirakan memiliki banyak cadangan emas.
Adapun cadangan emas Pongkor diperkirakan mencapai 3,3 juta ton bijih atau setara 12 juta ton emas.
Jika diizinkan, maka Antam bisa mengeksplorasi lahan tambang dari kawasan luar Taman Nasional tersebut melebihi usia ekplorasi yang akan berakhir di 2019.
"Kami sedang mengurus IPPKH, yakni izin pinjam pakai kawasan Hutan untuk menambah eksplorasi tambang. Kami tambah eksplorasi di hutan lindung," pungkasnya. (Baca: Antam Minta Tambah Lahan Eksplorasi Emas di Hutan Lindung)