Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Axiata Ingin Lepas 11 Persen Saham di XL, Ada Apa?

Kompas.com - 15/09/2016, 14:42 WIB
Aprillia Ika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Induk PT XL Axiata Tbk (EXCL), Axiata Group Berhad, berencana melepas 11 persen sahamnya di perusahaan operator tersebut. Akibatnya, saham XL pada 14 September 2016 melorot tajam di level terendah sejak Oktober 2015.

Pada 14 September lalu, saham XL turun 4,9 persen dan merupakan level terendah sejak Oktober 2016. Pada saat itu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) juga tertekan 1,6 persen.

Mengapa Axiata ingin menjual sahamnya di XL? Dikutip dari Bloomberg, Axiata yang merupakan operator mobile-phone terbesar di Malaysia memang berencana merampingkan saham-sahamnya di luar Malaysia.

Menurut nara sumber terkait, dengan cara tersebut maka Axiata bisa mendapatkan dana segar hingga 700 juta dollar AS.

Selain ingin menjual 11 persen saham XL, Axiata juga berencana menjual 30 persen sahamnya di Dialog Axiata Plc, operator layanan seluler di Sri Lanka, serta di Smart Axiata Co di Kamboja.

Axiata mengantongi 66,4 persen sahamnya di XL, 95,3 persen di Kamboja dan 83,3 persen di Sri Lanka.

Menurut sumber, Axiata yang bermarkas di Kuala Lumpur ini membutuhkan dana segar untuk menalangi utangnya. Kompilasi data Bloomberg menyebutkan utang Axiata naik 55 persen sejak akhir 2014, dan mencapai 5,2 miliar dollar AS, hingga akhir Juni 2016.

Berdasarkan pernyataan tertulis Axiata, perusahaan memang meninjau ulang sejumlah opsi strategis untuk meningkatkan nilai pemegang saham. Sejak pertengahan tahun lalu, Axiata sudah mempertimbangkan opsi menyeimbangkan portofolionya di semua anak usaha.

Kinerja XL

Sepanjang 2015 lalu, XL mengalami tekanan kinerja. Pendapatan XL di 2015 sebesar Rp 22,96 triliun atau turun tiga persen dibandingkan periode 2014 sebesar Rp 23,56 triliun.

Di 2016, ingin menekan jumlah utang hingga sebesar Rp 13,29 triliun. Utang tersebut terdiri atas utang jatuh tempo senilai Rp 3,93 triliun dan percepatan pelunasan utang yang mencapai Rp 10,8 triliun. Rencananya, seluruh utang jatuh tempo tahun ini akan dibayar dengan kas internal.

Sumber dana untuk percepatan pelunasan utang berasal dari rights issue dan penjualan menara.

Pada Juni lalu sukses menggelar penawaran umum terbatas II (rights issue) senilai 500 juta dollar AS yang didukung penuh oleh pemegang saham mengalami kelebihan pemesanan (oversubscription) saham tambahan yang diajukan sebelum penjatahan terakhir.

XL Axiata juga melepas sekitar 2.500 menaranya ke anak usaha PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR), PT Profesional Telekomunikasi Indonesia (Protelindo) senilai 3,568 triliun. Perusahaan ini terafiliasi dengan Grup Djarum.

Perusahaan analis PT Bahana Sekuritas sebelumnya mengkalkulasi jika XL melepas 2.500 menara dengan nilai sekitar Rp 1,6 miliar akan ada dana segar masuk sekitar Rp 4 triliun.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com