Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dirjen Pajak: Makanya Singapura Kelabakan...

Kompas.com - 06/10/2016, 16:46 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Direktur Jenderal Pajak Ken Dwijugiasteadi mengatakan bahwa mayoritas harta luar negeri yang ditarik ke Indonesia melalui program pengampunan pajak berasal dari Singapura.

"Makanya Singapura agak kelabakan juga karena kalau banyak likuiditas ditarik ke sini, mereka goyang juga," ujar Ken saat membuka seminar Hipmi di Jakarta, Kamis (6/10/2016).

Hingga periode satu tax amnesty berakhir pada 30 September 2016, total deklarasi luar negeri mencapai Rp 952 triliun. Dari total tersebut, sebanyak Rp 652,03 triliun di antaranya atau sekitar 68,51 persen berasal dari Singapura.

Adapun dari total dana yang ditarik ke Indonesia, yakni Rp 137 triliun, sekitar 57,7 persen atau Rp 79,1 triliun berasal dari Singapura.

Seperti diketahui, Singapura merupakan negara yang paling digemari warga negara Indonesia untuk memarkir harta-hartanya.

Berdasarkan data yang didapatkan pemerintah dari kajian salah satu konsultan internasional, harta WNI yang disimpan di luar negeri mencapai 250 miliar dollar AS, atau sekitar Rp 3.250 triliun.

Dari angka itu, 200 miliar dollar AS atau Rp 2.600 triliun disimpan di Singapura. Rinciannya, sekitar 50 miliar dollar AS atau sekitar Rp 650 triliun disimpan dalam bentuk non-investasi atau aset dalam bentuk real estat. Sementara itu, sisanya, yakni sebesar 150 miliar dollar AS atau sekitar Rp 1.950 triliun, diinvestasikan dan disimpan dalam bentuk deposito, surat berharga, atau saham.

Sejak program tax amnesty dijalankan, pemberitaan seputar upaya Singapura menjegal program tersebut sangat kencang.

Terakhir, bank-bank Singapura melaporkan nasabahnya kepada pihak kepolisian setempat bagi mereka yang ikut program tax amnesty.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com