Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Luncurkan Suku Bunga Rendah, Gubernur Jateng Bantah Lakukan Pencitraan

Kompas.com - 11/10/2016, 11:38 WIB
Kontributor Semarang, Nazar Nurdin

Penulis

SEMARANG, KOMPAS.com – Program suku bunga rendah (Subure) yang diinisiasi Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah (Bank Jateng) diharapkan mampu menjadi pendorong usaha masyarakat.

Namun demikian, sejumlah pihak menilai gerakan Subure merupakan strategi pencitraan. Apa kata Gubernur Jateng Ganjar Pranowo terkait hal tersebut?

“Suku bunga rendah ini bukan obral citra, yang lain kelabakan, tidak seperti itu. Tidak. Di Bank Jateng sekarang ada perubahan besar, yang dulunya kredit konsumtif ke kredit produktif,” kata Ganjar,  Selasa (11/10/2016).

Penyaluran kredit bunga rendah ditujukan agar geliat perekonomian daerah bisa terus tumbuh. Ganjar menyatakan, di tengah ekonomi yang sulit dibutuhkan tindakan nyata untuk ikut menyelesaikan permasalahan.

Kebijakan bunga rendah dilakukan untuk menindaklanjuti perintah Presiden Joko Widodo agar bunga kredit bisa turun hingga 7 persen. Menurut dia, perbankan bisa saja menurunkan bunga, namun tidak serta merta bersedia.

Keperpihakan pada kalangan UMKM dinilai penting di tengah ekonomi sulit sehingga kesenjangan ekonomi tidak semakin tinggi serta pada gilirannya menimbulkan kecemburuan sosial.

“Jawa Tengah buat tindakan apa? Kalau pusat potong anggaran dua kali, ada penundaan pembayaran DAU menunjukkan ekonomi yang tak mudah. Kita perlu ada relaksasi bisnis dengan terobosan-terobosan,” kata dia.

Gubernur berharap kebijakan serupa bisa menular di daerah lain. Kebijakan tersebut menruutnya hanya bentuk keperpihakan pada pelaku usaha kecil dan menengah yang membutuhkan akses modal.

Khusus untuk gerakan Subure di Jateng, penurunan bunga dinikmati pada nasabah dengan plafon kredit 9,95 persen dari semula 11,5 persen hingga 15 persen.

Keringanan pembayaran bunga diberikan kepada pelaku UMKM yang meminjam di bawah Rp 5 miliar.

“Bunganya saja yang disdiskon. Ini rangsangan bagi nasabah. Jadi, nasabah lama, yang bayar bagus, tidak pernah ngemplang, track record bagus itu dikasih diskon,” kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bangun Ekosistem Energi Baru di Indonesia, IBC Gandeng 7 BUMN

Bangun Ekosistem Energi Baru di Indonesia, IBC Gandeng 7 BUMN

Whats New
Apple hingga Microsoft Investasi di RI, Pengamat: Jangan Sampai Kita Hanya Dijadikan Pasar

Apple hingga Microsoft Investasi di RI, Pengamat: Jangan Sampai Kita Hanya Dijadikan Pasar

Whats New
Bank DKI Raup Laba Bersih Rp 187 Miliar pada Kuartal I 2024

Bank DKI Raup Laba Bersih Rp 187 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Mendag Zulhas Terbitkan Aturan Baru Soal Batasan Impor, Ini Rinciannya

Mendag Zulhas Terbitkan Aturan Baru Soal Batasan Impor, Ini Rinciannya

Whats New
Microsoft Komitmen Berinvestasi di RI Senilai Rp 27,54 Triliun, Buat Apa Saja?

Microsoft Komitmen Berinvestasi di RI Senilai Rp 27,54 Triliun, Buat Apa Saja?

Whats New
Allianz Syariah Tawarkan Asuransi Persiapan Warisan Keluarga Muda, Simak Manfaatnya

Allianz Syariah Tawarkan Asuransi Persiapan Warisan Keluarga Muda, Simak Manfaatnya

Whats New
Kini Beli Sepatu Impor Tak Dibatasi, Ini Penjelasan Mendag

Kini Beli Sepatu Impor Tak Dibatasi, Ini Penjelasan Mendag

Whats New
TransNusa Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

TransNusa Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Whats New
Suku Bunga BI Naik, ST012 Dinilai Lebih Menarik

Suku Bunga BI Naik, ST012 Dinilai Lebih Menarik

Earn Smart
Kesejahteraan Buruh Tani Era Jokowi dan Tantangan bagi Prabowo

Kesejahteraan Buruh Tani Era Jokowi dan Tantangan bagi Prabowo

Whats New
3,84 Juta Penumpang Naik LRT Jabodebek pada Kuartal I 2024

3,84 Juta Penumpang Naik LRT Jabodebek pada Kuartal I 2024

Whats New
Merger Tiktok Shop dan Tokopedia Dinilai Ciptakan Model Belanja Baru di Industri Digital

Merger Tiktok Shop dan Tokopedia Dinilai Ciptakan Model Belanja Baru di Industri Digital

Whats New
Lowongan Kerja Perum Damri untuk SMA/SMK, Ini Persyaratan dan Cara Mendaftarnya

Lowongan Kerja Perum Damri untuk SMA/SMK, Ini Persyaratan dan Cara Mendaftarnya

Work Smart
IMF Naikkan Proyeksi Pertumbuhan Asia, Ada Apa?

IMF Naikkan Proyeksi Pertumbuhan Asia, Ada Apa?

Whats New
Tak Mau Kejadian Nasabah Lempar Piring Saat Ditagih Kredit Terulang, PNM Kini Fokus Lindungi Karyawannya

Tak Mau Kejadian Nasabah Lempar Piring Saat Ditagih Kredit Terulang, PNM Kini Fokus Lindungi Karyawannya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com