Bank Syariah Mandiri dan Bank Aceh Syariah Sepakati Kerja Sama Layanan dan Produk

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Syariah Mandiri menjalin kerja sama pemanfaatan layanan jasa dan produk perbankan dengan Bank Aceh Syariah. Kerja sama ini merupakan bentuk dukungan atas konversi bank syariah.

Nota kesepahaman ditandatangani Direktur Utama Bank Syariah Mandiri Agus Sudiarto dan Direktur Utama Bank Aceh Syariah Busra Abdullah. Adapun lingkup kerja sama meliputi bidang produk dan layanan jasa perbankan di antaranya pembiayaan, treasury, commercial, trade finance, pembukaan rekening nostro/vostro, dan sebagainya.

BSM pun siap melakukan pendampingan baik melalui infrastruktur dan teknologi informasi maupun berbagi pengetahuan mengenai kompetensi sumber daya manusia, bisnis proses, serta operasional perbankan syariah lainnya.

“Sebelumnya kami ucapkan selamat kepada Bank Aceh Syariah, dan sebagai bank syariah terbesar, kami siap mendukung dan bersinergi untuk saling mengembangkan potensi bisnis masing-masing," kata Agus dalam pernyataan resmi, Jumat (14/10/2016).

Bank Aceh secara resmi beroperasi sebagai bank umum syariah pada 19 September 2016. Per September 2016, Bank Aceh memiliki aset sekitar Rp 20,09 triliun dengan 142 jaringan operasional Bank Aceh mencapai 142.

“Sebagai bank syariah baru, tentunya kami memerlukan dukungan dari stakeholders. Kerjasama dengan BSM membuka peluang bagi kami untuk mengembangkan Bank Aceh Syariah," ungkap Busra.

Adapun posisi aset BSM per Agustus 2016 sebesar Rp 73,6 triliun. BSM berharap kerja sama ini dapat membantu meningkatkan pembiayaan di mana per Agustus 2016 mencapai Rp 53 triliun dan Dana Pihak Ketiga yang per posisi Agustus 2016 sebesar Rp 65,3 triliun.

Pangsa pasar aset BSM per Juli 2016 sebesar 24,29 persen. Adapun pembiayaan sebesar 23,83 persen dan Dana Pihak Ketiga 27,08 persen.