Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPPU Apresiasi Kinerja Dua Tahun Jokowi-JK dalam Pengawasan Persaingan Usaha

Kompas.com - 24/10/2016, 23:00 WIB
Achmad Fauzi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS. com - Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) mengapresiasi kinerja dari kepemimpinan presiden Joko Widodo dan Jusuf Kalla (Jokowi-JK) selama dua tahun. Selama dua tahun, pemerintahan Jokowi-JK mendukung pelaksanaan pengawasan persaingan dunia usaha yang dilakukan KPPU. 

"Mengenai persaingan usaha saya mengapresiasi apa yang dilakukan Pak Jokowo maupun JK sejak awal. Karena untuk pertama kalinya kompetisi  itu menjadi salah satu strategi atau salah satu basis untuk mencapai daya saing ekonomi kita secara nasional," ujar Ketua KPPU Syarkawi Rauf di Kantornya, Senin (24/10/2016). 

Syarkawi menuturkan, pengawasan dunia usaha yang dilakukan KPPU  termasuk dalam rencana pembangunan jangka menengah nasional. 

"Yang mana dalam rencana pembangunan jangka menengah nasional, disebutkan bahwa untuk mencapai kompetitif nasional yang tinggi maka salah satu instrumennya adalah kebijakan kompetisi," ucap dia. 

Syarkawi juga mengungkapkan, Presiden Jokowi mendukung KPPU untuk menindak pelaku kartel yang merugikan masyarakat kecil. Itu dilakukan agar tercipta persaingan usaha yang sehat.

"Bahkan presiden menyampaikan ke KPPU kalau perlu mematikan usaha pelaku kartel jika diperlukan," tandas dia.

Sebagai informasi, pemerintahan Jokowi-JK pada 20 Oktober 2016 telah berlangsung selama dua tahun. Banyak pujian dan kritikan terhadapa kepemimpinan Jokowi-JK. 

Kompas TV Potret Hasil Kepemimpinan 2 Tahun Jokowi-JK
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Spend Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

Earn Smart
[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

Whats New
Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com