Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dianggap Strategis, Menteri Desa Optimalkan Badan Usaha Milik Desa

Kompas.com - 08/11/2016, 05:22 WIB
Pramdia Arhando Julianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Eko Putro Sandjojo menegaskan, setiap desa di Indonesia memiliki karakteristik masing-masing dan memiliki potensi perekonomian yang strategis bila dikelola dengan baik.

Salah satu jalan yang dilakukan adalah dengan membuat badan usaha milik desa atau yang dikenal dengan Bumdes.

Dengan mengoptimalkan Bumdes diharapkan segala potensi dan juga sumber daya alam milik desa bisa termanfaatkan secara maksimal dalam pembangunan ekonomi masyarakat desa.

"Desa itu potensinya besar tinggal bagaimana kita ini menyatukan, jadi nomor satu itu yang dihidupkan adalah One Village One Product," ucapnya dalam acara Rembuk Desa Nasional di Jakarta, Senin malam (11/7/2016).

Mendes menjelaskan, acara Rembuk Desa Nasional dilakukan untuk mendapatkan masukan dari para pelaku Bumdes.

"Saat ini banyak harapan dari desa berkembang untuk menjadi motor penggerak perekonomian tanah air," tambahnya.

Ke depannya, Bumdes bukan hanya sekedar pembentukan tetapi juga operasional bumdes.

"Rembuk desa tahun ini bagaimana kita mempercepat bukan hanya pembentukan tapi pengoperasionalan bumdes, ini disinergikan dengan Kementerian lain ada 17 Kementerian yang bergabung seperti Kementerian Koperasi UKM, Kementerian Pertanian, Kementerian BUMN," kata Eko.

Selain itu, Eko menilai Indonesia telah menciptakan sejarah baru dengan memberikan jalan kepada desa untuk mengelola perekonomian secara mandiri melalu dana desa.

"Indonesia negara pertama yang memberikan kewenangan kepada desa untuk mengelola pemberdayaan masyarakat dan ekonomi desa," jelasnya.

Dari data Kementerian Desa PDTT dana desa yang dianggarkan terus mengalami peningkatan, dari tahun 2015 sebesar Rp 20,8 triliun dan 2016 sebesar Rp 46,9 triliun bahkan tahun 2017 dianggarkan sebesar Rp 60 triliun.

"Ini terbukti Indonesia membantu pertumbuhan ekonomi dan pertumbuhannya diatas lima persen. Dunia sedang melihat Indonesia, kalau sukses maka akan menjadi role model," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Investor Terus Bertambah, Bappebti Bareng Industri Kawal Ekosistem Aset Kripto

Investor Terus Bertambah, Bappebti Bareng Industri Kawal Ekosistem Aset Kripto

Whats New
Catat, Ini Rincian Batas Minimal Nilai UTBK untuk Daftar PKN STAN 2024

Catat, Ini Rincian Batas Minimal Nilai UTBK untuk Daftar PKN STAN 2024

Whats New
Pemerintah Temukan SPBE Kurang Isi Tabung Elpiji 3 Kg, Ini Tanggapan Pertamina

Pemerintah Temukan SPBE Kurang Isi Tabung Elpiji 3 Kg, Ini Tanggapan Pertamina

Whats New
Pemerintah Bayar Kompensasi Listrik ke PLN Rp 17,8 Triliun

Pemerintah Bayar Kompensasi Listrik ke PLN Rp 17,8 Triliun

Whats New
Lowongan Kerja Adaro Energy untuk Lulusan S1, Simak Persyaratannya

Lowongan Kerja Adaro Energy untuk Lulusan S1, Simak Persyaratannya

Work Smart
Allianz Utama Kumpulkan Premi Bruto Rp 803,52 Miliar Sepanjang 2023

Allianz Utama Kumpulkan Premi Bruto Rp 803,52 Miliar Sepanjang 2023

Whats New
Hampir 70 Persen Gen Z Memilih Jadi Pekerja Lepas, Apa Alasannya?

Hampir 70 Persen Gen Z Memilih Jadi Pekerja Lepas, Apa Alasannya?

Whats New
Tingkatkan Peluang Ekspor UKM, Enablr.ID Jadi Mitra Alibaba.com

Tingkatkan Peluang Ekspor UKM, Enablr.ID Jadi Mitra Alibaba.com

Whats New
Praktik Curang Kurangi Isi Elpiji 3 Kg Rugikan Masyarakat Rp 18,7 Miliar Per Tahun

Praktik Curang Kurangi Isi Elpiji 3 Kg Rugikan Masyarakat Rp 18,7 Miliar Per Tahun

Whats New
Pertagas Gelar Pelatihan untuk Dorong Peningkatan Ekonomi Masyarakat Penyangga IKN

Pertagas Gelar Pelatihan untuk Dorong Peningkatan Ekonomi Masyarakat Penyangga IKN

Whats New
PLN EPI dan Universitas Telkom Kembangkan Teknologi 'Blockchain'

PLN EPI dan Universitas Telkom Kembangkan Teknologi "Blockchain"

Whats New
Mendag Ungkap Temuan 11 Pangkalan Gas Kurangi Isi Elpiji 3 Kg di Jakarta hingga Cimahi

Mendag Ungkap Temuan 11 Pangkalan Gas Kurangi Isi Elpiji 3 Kg di Jakarta hingga Cimahi

Whats New
Dorong UMKM Naik Kelas, Kementerian BUMN Gelar Festival Jelajah Kuliner Nusantara

Dorong UMKM Naik Kelas, Kementerian BUMN Gelar Festival Jelajah Kuliner Nusantara

Whats New
Dorong Implementasi Energi Berkelanjutan, ITDC Nusantara Utilitas Gandeng Jasa Tirta Energi

Dorong Implementasi Energi Berkelanjutan, ITDC Nusantara Utilitas Gandeng Jasa Tirta Energi

Whats New
Harga Emas Terbaru 25 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 25 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com