Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Produk Industri Agro Didorong Masuk Pasar Uni Eropa

Kompas.com - 08/11/2016, 19:45 WIB
Pramdia Arhando Julianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Indonesia dan Uni Eropa terus mengembangkan kerja sama perdagangan dan investasi melalui perjanjian kemitraan ekonomi komprehensif (comprehensive economic partnership agreement/CEPA).

Dalam hal ini, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) tengah berupaya memperluas pasar ekspor bagi produk-produk industri dalam negeri ke Uni Eropa.

"Kami telah membahas mengenai perkembangan CEPA Indonesia dan Uni Eropa termasuk terkait pengenaan dumping produk kita seperti minyak sawit, biodiesel dan turunannya,” kata Airlangga usai pertemuan bilateral dengan Komisioner untuk Pertanian dan Pembangunan Daerah Uni Eropa Phil Hogan di Jakarta, Selasa (8/11/2016).

Menurut Menperin, dalam pertemuan tersebut, pihaknya telah meminta agar produk-produk industri khususnya di sektor agro tidak lagi dikenakan tarif anti dumping sehingga dapat meningkatkan ekspor komoditas Indonesia ke Benua Biru.

“Apalagi, Vietnam dan Singapura tengah memproses pemanfaatan CEPA dengan Uni Eropa, maka kita juga harus bisa lebih berdaya saing,” ujarnya.

Sementara itu, Dirjen Industri Agro Kemenperin Panggah Susanto menyampaikan, ada beberapa peluang kerja sama investasi di sektor industri agro yang akan dilakukan Indonesia-Uni Eropa seperti pengembangan produk makanan berbasis susu dan penerapan teknologi penggemukan sapi.

“Kami juga mendorong peningkatan ekspor untuk industri hasil hutan seperti pulp dan kertas,” tuturnya.

Panggah menambahkan, pihak Uni Eropa akan memfasilitasi standarisasi produk-produk industri agro asal Indonesia dengan standar yang berlaku di Uni Eropa.

"Eropa memakai standar yang tinggi, sehingga kita akan lakukan penyesuaian supaya produk-produk dalam negeri bisa masuk ke sana," jelasnya.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik nilai perdagangan Indonesia-Uni Eropa mencapai 26,4 miliar dollar AS pada tahun 2015. Uni Eropa merupakan mitra ke-4 terbesar Indonesia dalam perdagangan luar negeri.

Di bidang investasi, Uni Eropa berada pada posisi ke-3 terbesar dengan nilai mencapai 2,26 miliar dollar AS.

Selain itu, Uni Eropa merupakan pasar ekspor non-migas terbesar bagi Indonesia, sehingga jika pasar dibuka lebih luas lagi, akan mendatangkan keuntungan yang lebih tinggi.

Pada 2015, nilai perdagangan bilateral dengan Jerman mencapai 6,1 miliar dollar AS, Belgia 1,67 miliar dollar AS, Belanda 4,22 miliar dollar AS, dan Inggris 2,55 miliar dollar AS.

Ekspor Indonesia ke Uni Eropa masih didominasi produk agro, seperti minyak kelapa sawit, karet alam, dan kopra.

Sebaliknya, produk impor Indonesia dari Uni Eropa didominasi produk-produk industri, seperti permesinan, peralatan telekomunikasi, suku cadang pesawat terbang, dan obat-obatan.

Kompas TV Ekspor Manufaktur Naik, Indonesia Surplus

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com