Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Trump Tepati Janji Kampanye, Perdagangan Dunia Menuju Deglobalisasi

Kompas.com - 09/11/2016, 20:00 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Donald Trump resmi terpilih menjadi Presiden Amerika Serikat (AS) ke-45, setelah mengungguli Hillary Clinton pada pemilu Presiden AS, hari ini, Rabu (9/11/2016).

Selama kampanye, Trump mengindikasikan akan menurunkan tingkat pajak, khususnya bagi para orang kaya agar memberikan insentif bagi mereka untuk dapat meningkatkan aktivitas bisnisnya.

Menurut ekonom INDEF Dzulfian Syafrian, kebijakan ini sangat pro terhadap orang menengah atas, khususnya orang-orang kaya.

"Konsekuensinya, ketimpangan pendapatan antara si kaya dan si miskin akan semakin lebar sehingga tidak baik bagi keberlanjutan kondisi sosio-ekonomi AS," kata dia kepada Kompas.com, Rabu.

Di sisi lain, Trump juga berencana untuk mengurangi atau memperketat imigrasi dan perdagangan bebas dengan negara-negara lain.

Kebijakan tersebut, lanjut Dzulfian akan lebih berdampak negatif pada masyarakat menengah ke bawah.

Pasalnya, dengan diperketatnya perdagangan bebas, berarti harga-harga di Amerika akan menjadi lebih mahal. Itu lantaran barang-barang murah sebagian besar berasal dari impor.

"Jika kebijakan memperketat perdagangan bebas (protesionisme) benar-benar dilakukan oleh Trump, perekonomian dunia pasti akan terkena imbasnya. Sebab, AS adalah perekonomian terbesar dunia dan juga negara paling powerfull baik secara politik dan militer," imbuh Dzulfian.

Oleh karena itu, dua hal yang kemungkinan besar akan terjadi ke depannya adalah tingginya ketidakpastian dan memburuknya ancaman deglobalisasi.

Kemenangan Trump ini, ditambah Brexit kemarin, juga dinilai akan menginpirasi politisi-politisi anti-globalisasi untuk semakin percaya diri memenangkan pemilu di belahan negara-negara lain. "Contoh, Le Penn di Pilpres Perancis," ucap Dzulfian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com