Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anjlok, Harga Minyak Turun Hampir 4 Persen

Kompas.com - 28/11/2016, 09:50 WIB
Estu Suryowati

Penulis

NEW YORK, KOMPAS.com- Harga minyak mentah Amerika Serikat (AS) telah jatuh hampir 4 persen terseret ketidakpastian pemotongan produksi oleh organisasi negara-negara eksportir minyak atau OPEC.

Hal itu terjadi setelah Arab Saudi menyatakan pihaknya tidak akan mengikuti pertemuan pada Senin (28/11/2016) dengan produsen non-OPEC untuk membahas pemangkasan produksi.

Harga acuan minyak berjangka Brent turun 1,76 dollar AS atau 3,59 persen menjadi 47,24 dollar AS per barel. Sementara itu harga acuan minyak berjangka AS turun 1,9 dollar AS atau 3,96 persen menjadi 46,06 dollar AS.

Aktivitas perdagangan pada kedua kontrak sangat tipis setelah liburan Thanksgivings AS dan menjelang akhir pekan lalu.

Sebuah sumber dari Arab Saudi kepada Reuters mengatakan, salah satu produsen utama OPEC tidak menghadapi pertemuan dengan non-OPEC pada hari ini lantaran ingin lebih dahulu fokus pada konsensus organisasi.

"Saya pikir pengumuman Saudi untuk tidak menghadiri pertemuan mendorong aksi jual," kata Tariq Zahir, anggota pengelolaan Tyche Capital New York, dikutip dari theaustralian.com.au, Senin.

"Harus ada pemotongan besar dan itu yang akan menimbulkan kepercayaan pasar," katanya lagi.

Sementara itu, Rusia tetap akan menghadiri pertemuan di Wina, 28 November ini sebelum pertemuan tingkat menteri OPEC pada 30 November. Para pedagang juga berspekulasi setelah adanya laporan bahwa Saudi Aramco akan meningkatkan pasokan minyak pada Januari ke beberapa pelanggan Asia.

Di sisi lain, penurunan impor minyak mentah China pada Oktober yang mencapai titik terendah, makin menekan harga. Namun para analis mengatakan fundamental sedikit berubah, terlepas kekhawatiran atas nasib kesepakatan pekan depan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bayar Klaim Simpanan 10 BPR Bangkrut, LPS Kucurkan Rp 237 Miliar per April 2024

Bayar Klaim Simpanan 10 BPR Bangkrut, LPS Kucurkan Rp 237 Miliar per April 2024

Whats New
[POPULER MONEY] Mendag Zulhas: Warung Madura Boleh Buka 24 Jam | KFC Malaysia Tutup Lebih dari 100 Gerai, Imbas Boikot

[POPULER MONEY] Mendag Zulhas: Warung Madura Boleh Buka 24 Jam | KFC Malaysia Tutup Lebih dari 100 Gerai, Imbas Boikot

Whats New
Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Spend Smart
Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Spend Smart
Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Spend Smart
Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Whats New
Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Whats New
Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Whats New
Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Whats New
Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Whats New
Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Whats New
Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Whats New
Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com