Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Dari 701 Perusahaan BUMN, Hanya 28 yang Ikut 'Tax Amnesty', Memalukan!"

Kompas.com - 30/11/2016, 18:35 WIB
Iwan Supriyatna

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Berdasarkan data yang dihimpun Kementerian Keuangan, terdapat 701 perusahaan induk, anak, maupun "cucu" usaha badan usaha milik negara (BUMN) yang tercatat sebagai wajib pajak (WP) badan.

Namun, dari 701 perusahaan itu, baru 28 perusahaan wajib pajak yang ikut dalam program tax amnesty atau pengampunan pajak.

"Jumlah BUMN termasuk anak maupun cucu usaha sekitar 701 BUMN, tetapi baru 28 WP yang ikut tax amnesty, ini hanya 4 persen, agak memalukan," ujar Sri Mulyani di Jakarta, Rabu (30/11/2016).

Sri Mulyani juga heran, sebab dari 28 perusahaan yang telah mengikuti program tax amnesty, hanya dihasilkan dana tebusan sebesar Rp 13 miliar.

"Nilainya hanya Rp 13 miliar. Ini sampai saya hitung-hitung apakah benar? Apakah angka 0-nya kurang, heran saya," ucap Sri Mulyani.

Sri Mulyani merinci, berdasarkan sebarannya, perusahaan BUMN yang ada di wilayah Jawa-Bali, dari sekitar 643 perusahaan, baru 24 perusahaan yang ikut.

Wilayah Sumatera, dari 37 perusahaan, hanya empat yang ikut. Wilayah Sulawesi, dari 10 perusahaan, tidak ada satu pun yang ikut. Begitu pun dengan Papua dan Maluku yang terdapat dua perusahaan.

"Negara memiliki hak untuk memungut pajak. Pajak juga diamanatkan dalam konstitusi. Untuk mencapai masyarakat adil dan makmur dibutuhkan pungutan pajak," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Saham BBRI 'Nyungsep' 5 Persen, Investor 'Buy' atau 'Hold'?

Harga Saham BBRI "Nyungsep" 5 Persen, Investor "Buy" atau "Hold"?

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di BCA Mobile

Cara Hapus Daftar Transfer di BCA Mobile

Work Smart
Perkuat Stabilitas Rupiah di Tengah Ketegangan Dunia

Perkuat Stabilitas Rupiah di Tengah Ketegangan Dunia

Whats New
Bantu Industri Hadapi Risiko Geopolitik, PGN Bakal Bangun Hub Optimalkan LNG Lintas Negara

Bantu Industri Hadapi Risiko Geopolitik, PGN Bakal Bangun Hub Optimalkan LNG Lintas Negara

Whats New
Mendag Musnahkan 27.078 Ton Produk Baja Ilegal Milik PT Hwa Hook Steel

Mendag Musnahkan 27.078 Ton Produk Baja Ilegal Milik PT Hwa Hook Steel

Whats New
Survei BI: Penyaluran Kredit Baru Perbankan Tumbuh pada Kuartal I-2024

Survei BI: Penyaluran Kredit Baru Perbankan Tumbuh pada Kuartal I-2024

Whats New
Bangun Ekosistem Hunian Terintegrasi Internet, Perumnas Gandeng Telkomsel

Bangun Ekosistem Hunian Terintegrasi Internet, Perumnas Gandeng Telkomsel

Whats New
Kalog Express Layani Pengiriman 3.186 Ton Barang Selama Lebaran 2024

Kalog Express Layani Pengiriman 3.186 Ton Barang Selama Lebaran 2024

Whats New
Bank Sentral Jepang Pertahankan Suku Bunga

Bank Sentral Jepang Pertahankan Suku Bunga

Whats New
Temukan Jaringan Narkotika di Tangerang, Bea Cukai dan BNNP Banten Musnahkan 21 Kg Sabu

Temukan Jaringan Narkotika di Tangerang, Bea Cukai dan BNNP Banten Musnahkan 21 Kg Sabu

Whats New
Dorong UMKM 'Go Global', Pertamina Kembali Gelar UMK Academy 2024

Dorong UMKM "Go Global", Pertamina Kembali Gelar UMK Academy 2024

Whats New
Mata Uang Polandia Bukan Euro meski Gabung Uni Eropa, Apa Alasannya?

Mata Uang Polandia Bukan Euro meski Gabung Uni Eropa, Apa Alasannya?

Whats New
Bersinergi Bersama, Bea Cukai dan BNN Usut Tuntas 4 Kasus Peredaran Sabu dan Ganja di Jateng

Bersinergi Bersama, Bea Cukai dan BNN Usut Tuntas 4 Kasus Peredaran Sabu dan Ganja di Jateng

Whats New
Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani

Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani

Whats New
Pelita Air Buka Rute Langsung Jakarta-Kendari, Simak Jadwalnya

Pelita Air Buka Rute Langsung Jakarta-Kendari, Simak Jadwalnya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com