Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bos BEI: Nilai Tukar terhadap Dollar AS Tak Cerminkan Perekonomian

Kompas.com - 07/12/2016, 15:39 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia Tito Sulistio sependapat dengan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang menyebut bahwa nilai tukar rupiah terhadap dollar AS tidak mencerminkan perekonomian Indonesia.

Tetapi, kata dia, nilai tukar terhadap dollar AS tersebut menjadi salah satu faktor pengusaha untuk menata strategi bisnis.

Tito mengatakan, pengusaha eksportir tentunya senang jika dollar AS menguat. Sebab, dia akan menerima pembayaran rupiah lebih banyak.

Di lain pihak, pengusaha importir bakal kewalahan jika rupiah terus melempem. Sebab, mata uang Garuda yang harus dikeluarkan untuk mengimpor barang menjadi lebih banyak.

Demikian juga pengaruh dollar AS cukup dominan di pasar keuangan. Manakala rupiah melemah, para pemegang dollar AS akan berbondong-bondong melakukan aksi jual. Begitu juga sebaliknya.

"Pak Jokowi betul sekali, currency (dollar AS) tidak langsung mencerminkan perekonomian Indonesia," kata Tito, di Jakarta, Rabu (7/12/2016).

"Tetapi, dollar AS membuat pengusaha meng- adjust strategi usahanya. Terutama di bidang finance," imbuhnya.

Sebelumnya, dalam Sarasehan 100 Ekonom Indonesia, Selasa (6/12/2016) Presiden menyampaikan, seharusnya perekonomian Indonesia tidak hanya dinilai dari nilai tukar rupiah terhadap dollar AS.

"Menurut saya kurs rupiah dan dollar AS bukan lagi tolok ukur yang tepat. Karena seharusnya kurs yang relevan, rupiah melawan mata uang negara mitra dagang kita, seperti Renminbi," kata Jokowi.

Kompas TV Jokowi Minta 100 Ekonom Bantu Stabilkan Kurs Rupiah
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Allianz Syariah Bidik Target Pengumpulan Kontribusi Capai 14 Persen Sepanjang 2024

Allianz Syariah Bidik Target Pengumpulan Kontribusi Capai 14 Persen Sepanjang 2024

Whats New
Laba Bersih Astra International Rp 7,46 Triliun pada Kuartal I 2024

Laba Bersih Astra International Rp 7,46 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Bank Mandiri Raup Laba Bersih Rp 12,7 Triliun pada Kuartal I-2024

Bank Mandiri Raup Laba Bersih Rp 12,7 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Gelar RUPST, Astra Tetapkan Direksi dan Komisaris Baru

Gelar RUPST, Astra Tetapkan Direksi dan Komisaris Baru

Whats New
Emiten Sawit BWPT Catat Pertumbuhan Laba Bersih 364 Persen pada Kuartal I-2024

Emiten Sawit BWPT Catat Pertumbuhan Laba Bersih 364 Persen pada Kuartal I-2024

Whats New
Ekonom: Investasi Apple dan Microsoft Bisa Jadi Peluang RI Tingkatkan Partisipasi di Rantai Pasok Global

Ekonom: Investasi Apple dan Microsoft Bisa Jadi Peluang RI Tingkatkan Partisipasi di Rantai Pasok Global

Whats New
Kemenko Perekonomian Buka Lowongan Kerja hingga 2 Mei 2024, Simak Kualifikasinya

Kemenko Perekonomian Buka Lowongan Kerja hingga 2 Mei 2024, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Gapki: Ekspor Minyak Sawit Turun 26,48 Persen Per Februari 2024

Gapki: Ekspor Minyak Sawit Turun 26,48 Persen Per Februari 2024

Whats New
MPMX Cetak Pendapatan Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024, Ini Penopangnya

MPMX Cetak Pendapatan Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024, Ini Penopangnya

Whats New
Allianz Syariah: Premi Mahal Bakal Buat Penetrasi Asuransi Stagnan

Allianz Syariah: Premi Mahal Bakal Buat Penetrasi Asuransi Stagnan

Whats New
Holding Ultra Mikro Pastikan Tak Menaikkan Bunga Kredit

Holding Ultra Mikro Pastikan Tak Menaikkan Bunga Kredit

Whats New
Menteri Teten: Warung Madura di Semua Daerah Boleh Buka 24 Jam

Menteri Teten: Warung Madura di Semua Daerah Boleh Buka 24 Jam

Whats New
Bangun Ekosistem Energi Baru di Indonesia, IBC Gandeng 7 BUMN

Bangun Ekosistem Energi Baru di Indonesia, IBC Gandeng 7 BUMN

Whats New
Apple hingga Microsoft Investasi di RI, Pengamat: Jangan Sampai Kita Hanya Dijadikan Pasar

Apple hingga Microsoft Investasi di RI, Pengamat: Jangan Sampai Kita Hanya Dijadikan Pasar

Whats New
Bank DKI Raup Laba Bersih Rp 187 Miliar pada Kuartal I 2024

Bank DKI Raup Laba Bersih Rp 187 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com