Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Missions Impossible", Kejar Target Pajak 2016

Kompas.com - 09/12/2016, 18:15 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pesimisme pencapaian target penerimaan pajak sebesar Rp 1.355 triliun pada Anggaran Penerimaan dan Belanja Perubahan (APBN-P) 2016 kembali muncul.

Sebabnya, realisasi penerimaan pajak hingga akhir November 2016 hanya Rp 965 triliun, atau 71,2 persen dari target.

"Saya berani taruhan enggak tercapai karena dalam satu bulan itu mission impossible," ujar Direktur Eksekutif Perkumpulan Prakarsa Ah Maftuchan dalam diskusi pajak di Jakarta, Jumat (9/12/2016).

Ia menilai kinerja di sektor pajak pada 2016 tidak buruk, namun tidak juga memuaskan. Kondisi ekonomi global yang masih lemah ikut mempengaruhi penerimaan pajak.

Namun menurut Maftuchan, kondisi itu tidak seharusnya dijadikan alasan atas ketidakmampuan mengejar target penerimaan pajak.

Sebab ada banyak hal yang bisa diupayakan pemerintah, namun tidak dilakukan secara maksimal. Diantaranya, peningkatan jumlah wajib pajak secara signifikan, pembersihan perilaku koruptif, dan reformasi kelembagaan di Ditjen Pajak.

Pembersihan perilaku koruptif dianggap penting lantaran bisa meningkatkan kepercayan wajib pajak membayar pajak ke negara.

Di tempat terpisah, Sri Mulyani mengungkapkan bahwa realisasi penerimaan pajak masih dalam koridor perhitungan Kementerian Keuangan.

Meski begitu potensi meleset dari target tetap ada. Hanya saja perempuan yang kerap disapa Ani itu masih yakin angka realisasi pajak tidak akan jauh dari target di APBN-P 2016 sebesar Rp 1.355 triliun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Vira Widiyasari Jadi Country Manager Visa Indonesia

Vira Widiyasari Jadi Country Manager Visa Indonesia

Rilis
Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Whats New
Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

Whats New
Kemenperin Harap Produsen Kembali Perkuat Pabrik Sepatu Bata

Kemenperin Harap Produsen Kembali Perkuat Pabrik Sepatu Bata

Whats New
IHSG Naik Tipis, Rupiah Menguat ke Level Rp 16.026

IHSG Naik Tipis, Rupiah Menguat ke Level Rp 16.026

Whats New
Warung Madura: Branding Lokal yang Kuat, Bukan Sekadar Etnisitas

Warung Madura: Branding Lokal yang Kuat, Bukan Sekadar Etnisitas

Whats New
Ini Tiga Upaya Pengembangan Biomassa untuk Co-firing PLTU

Ini Tiga Upaya Pengembangan Biomassa untuk Co-firing PLTU

Whats New
Strategi untuk Meningkatkan Keamanan Siber di Industri E-commerce

Strategi untuk Meningkatkan Keamanan Siber di Industri E-commerce

Whats New
Permendag Direvisi, Mendag Zulhas Sebut Tak Ada Masalah Lagi dengan Barang TKI

Permendag Direvisi, Mendag Zulhas Sebut Tak Ada Masalah Lagi dengan Barang TKI

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Whats New
Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Whats New
Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Whats New
Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Whats New
KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

Whats New
Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com