Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasar Tak Lagi Cemaskan Kenaikan Suku Bunga AS, Kenapa?

Kompas.com - 13/12/2016, 05:21 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

NEW YORK, KOMPAS.com - Bank sentral AS Federal Reserve akan menyelenggarakan pertemuan Federal Open Meeting Committee (FOMC) pada Rabu (14/12/2016) mendatang.

Dalam pertemuan itu, The Fed dipastikan bakal menaikkan suku bunga acuan Fed Fund Rate (FFR) kedua tahun ini. Namun demikian, peningkatan suku bunga acuan tersebut dirasa antiklimaks.

Selain karena sudah terlalu lama diantisipasi, pasar juga kini lebih tertarik pada hal lain.

"Kejutan pada sapu bersih Partai Republik di Kongres dan pemerintahan Trump telah mengubah ekspektasi konsensus hampir 190 derajat. Kami sangat fokus pada dampak dari beberapa perubahan kebijakan yang bisa terjadi," ujar Scott Anderson, kepala ekonom Bank of the West seperti dikutip dari CNBC, Minggu (11/12/2016).

Anderson mengungkapkan, ketimbang kenaikan suku bunga FFR, pasar kini lebih menantikan apa yang terjadi pada Kongres AS dan kebijakan fiskal pemerintahan AS.

Menurut dia, The Fed kini menyajikan "cerita" yang kurang menarik dan mencekam layaknya sebelumnya.

Meskipun dalam beberapa hari ke depan The Fed akan mengumumkan kenaikan suku bunga FFR, namun para investor lebih menantikan realisasi janji Trump untuk memangkas pajak individu dan korporasi.

Selain itu, investor juga menantikan paket stimulus fiskal agresif yang akan digulirkan pemerintahan Trump.

Dalam beberapa pekan terakhir, indeks saham AS menikmati rekor tertinggi. Indeks S&P 500 ditutup menguat 3 persen pada Jumat (9/12/2016) ke level 2.259, penguatan mingguan tertinggi sejak pilpres AS.

Sementara itu, indeks Dow Jones menguat 3 persen pada level 19.756 dan tak menutup kemungkinan menembus level 20.000. Adapun indeks Nasdaq menguat 3,6 persen ke level 5.444.

Gubernur The Fed Janet Yellen akan menyampaikan pernyataan resminya usai pertemuan FOMC.

Investor dipandang akan lebih mendengarkan pandangan Yellen mengenai agenda ekonomi pemerintahan baru akan memberikan dampak pada perekonomian dan laju suku bunga acuan.

"Saya tidak melihat perubahan substantif dari The Fed. The Fed tak perlu mengubah proyeksi suku bunga atau outlook ekonomi, karena rincian stimulus belum diketahui," ujar Joseph LaVorgna, kepala ekonom AS untuk Deutsche Bank.

Kompas TV The Fed Naikkan Bunga?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com