Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Laba Bersih Bank Panin Naik 38,7 Persen Jadi Rp 1,79 triliun

Kompas.com - 13/12/2016, 21:20 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Panin Tbk (PNBN) pada kuartal III 2016 membukukan laba bersih (konsolidasian) sebesar Rp 1,79 triliun, atau naik 38,7 persen dibandingkan periode sama tahun lalu yang sebesar Rp 1,29 triliun.

Wakil Presiden Direktur Bank Panin Hendrawan Danusaputra mengatakan, pendapatan bunga mencapai Rp 13,02 triliun atau naik 3,85 persen.

Sementara itu biaya bunga bisa ditekan dan turun 7,42 persen menjadi Rp 6,79 triliun. Net Interest Margin pun membaik dari 4,48 persen menjadi 5,01 persen.

Bank Panin berharap laba sampai akhir tahun ini bisa tembus Rp 2,2 triliun. "Peningkatan laba September, didukung oleh naiknya pendapatan operasional lainnya yang naik 20,56 persen menjadi Rp 1,12 triliun, terutama dari transaksi surat-surat berharga," kata dia di Jakarta, Selasa (13/12/2016).

Sepanjang tahun ini PaninBank telah merealisasikan penawaran umum berkelanjutan (PUB) senilai Rp 4,2 triliun dari izin yang diterima Rp 10 triliun.

Hendrawan mengatakan, sisa PUB sebesar Rp 5,8 triliun akan diterbitkan sesuai dengan kebutuhan melihat situasi dan kondisi pasar, bisa tahun 2017 atau tahun depannya lagi.

Sementara itu total obligasi yang sudah diterbitkan hingga September mencapai Rp 7,56 triliun atau mengalami kenaikan 26 persen dibandingkan periode sama tahun lalu yang hanya Rp 6 triliun.

Hendrawan mengatakan, total aset PaninBank per September 2016 tercatat Rp 195,02 triliun atau naik 7,01 persen dibandingkan periode sama tahun lalu yang sebesar Rp 182,23 triliun.

Sedangkan ekuitasnya, naik 9,07 persen dari 30,53 triliun per September 2015 menjadi Rp 33,3 triliun per September 2016.

"Pertumbuhan kredit sampai saat ini kami rasakan masih slow. Sampai akhir tahun kami prediksikan tumbuh 5-6 persen, jadi sejalan dengan bank-bank lainnya," kata Hendrawan.

Per September 2016, kredit yang diberikan PaninBank mencapai Rp 131,14 triliun atau tumbuh hanya 4,73 persen dibandingkan periode sama tahun lalu yang sebesar Rp 125,22 triliun.

PaninBank memperkirakan pertumbuhan kredit tahun depan antara 10-15 persen. "Tahun depan diharapkan pertumbuhan kredit dari sektor properti, yang tumbuh sesudah tax amnesty dan relaksasi Bank Indonesia untuk LTV," kata Handrawan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Resmikan The Gade Tower, Wamen BUMN: Jadi Simbol Modernisasi Pegadaian

Resmikan The Gade Tower, Wamen BUMN: Jadi Simbol Modernisasi Pegadaian

Whats New
Kemenperin Kasih Bocoran soal Aturan Impor Ban

Kemenperin Kasih Bocoran soal Aturan Impor Ban

Whats New
Pengusaha Ritel: Pembatasan Pembelian Gula Bukan karena Stok Kosong

Pengusaha Ritel: Pembatasan Pembelian Gula Bukan karena Stok Kosong

Whats New
Luhut Minta Penyelesaian Lahan di IKN Tak Rugikan Masyarakat

Luhut Minta Penyelesaian Lahan di IKN Tak Rugikan Masyarakat

Whats New
Prudential Indonesia Rilis Produk Asuransi Kesehatan PRUWell, Simak Manfaatnya

Prudential Indonesia Rilis Produk Asuransi Kesehatan PRUWell, Simak Manfaatnya

Whats New
Kunjungi IKN, Luhut Optimistis Pembangunan Capai 80 Persen pada Agustus 2024

Kunjungi IKN, Luhut Optimistis Pembangunan Capai 80 Persen pada Agustus 2024

Whats New
Wamendes PDTT: Urgensi Transmigrasi dan Dukungan Anggaran Perlu Ditingkatkan

Wamendes PDTT: Urgensi Transmigrasi dan Dukungan Anggaran Perlu Ditingkatkan

Whats New
IDSurvey Tunjuk Suko Basuki sebagai Komisaris Independen

IDSurvey Tunjuk Suko Basuki sebagai Komisaris Independen

Whats New
Tingginya Inflasi Medis Tidak Hanya Terjadi di Indonesia

Tingginya Inflasi Medis Tidak Hanya Terjadi di Indonesia

Whats New
Tutup Pabrik, Bata Akui Kesulitan Hadapi Perubahan Perilaku Belanja Konsumen

Tutup Pabrik, Bata Akui Kesulitan Hadapi Perubahan Perilaku Belanja Konsumen

Whats New
Kecelakaan KA Pandalungan dan Mobil Sebabkan Perjalanan KA Terlambat, Penumpang Dapat Kompensasi

Kecelakaan KA Pandalungan dan Mobil Sebabkan Perjalanan KA Terlambat, Penumpang Dapat Kompensasi

Whats New
Hari Apresiasi Seller Tokopedia, GNET Raih Posisi Pertama di Kategori Pertukangan

Hari Apresiasi Seller Tokopedia, GNET Raih Posisi Pertama di Kategori Pertukangan

Rilis
Waskita Karya Bakal Jadi Anak Usaha Hutama Karya pada September 2024

Waskita Karya Bakal Jadi Anak Usaha Hutama Karya pada September 2024

Whats New
Menko Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal I-2024 Tertinggi sejak 2015

Menko Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal I-2024 Tertinggi sejak 2015

Whats New
IHSG dan Rupiah Ditutup Melemah

IHSG dan Rupiah Ditutup Melemah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com