Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

OJK: Peluang Pembiayaan ke Sektor Maritim Masih Besar

Kompas.com - 30/12/2016, 19:36 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan, kondisi perekonomian global masih akan menghadapi beberapa tantanga.

Dengan demikian, dengan asumsi tersebut, maka kegiatan ekonomi akan banyak didorong oleh kegiatan berbasis pasar.

Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D Hadad mengungkapkan, ada beberapa sektor yang dijadikan unggulan, antara lain pariwisata, pertanian, energi, maritim, dan sebagainya.

Muliaman menuturkan, pihaknya akan terus mendorong penyaluran kredit ke sektor tersebut, terutama di sektor kemaritiman.

“Kebutuhannya begitu besar dan variasinya beragam, mulai dari nelayan sampai ke produksi, cold storage, sampai pembuatan dan pabrik kapal. Saya kira potensinya akan besar,” jelas Muliaman dalam acara konferensi pers akhir tahun 2016 di Jakarta, Jumat (30/12/2016).

Menurut Muliaman, pihaknya mengupayakan berbagai cara untuk menggenjot pembiayaan di sektor maritim, termasuk di antaranya adalah penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) untuk nelayan dan sindikasi untuk pembiayaan yang cukup besar di sektor tersebut.

Dengan demikian, penyaluran kredit secara umum juga akan terdongkrak.

Data OJK menyebut, untuk meningkatkan pertumbuhan pembiayaan di bidang kelautan dan perikanan, OJK bekerja sama dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dan industri jasa keuangan meluncurkan program Jangkau, Sinergi, dan Guidelines atau Jaring.

Per September 2016, program tersebut mengucurkan kredit sebesar Rp 23,2 triliun. Adapun rasio kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) program ini mencapai 2,2 persen gross.

Selain itu, diluncurkan pula program asuransi rangka kapal yang merupakan asuransi penyingkiran kerangka kapal dan/atau perlindungan ganti rugi.

“Jumlah kapal yang sudah diasuransikan sebanyak 2.912 kapal,” ungkap Muliaman.

Secara keseluruhan, kredit perbankan per November 2016 tumbuh 8,46 persen secara tahunan atau year on year (yoy) menjadi Rp 4.285 triliun.

Kredit investasi tumbuh paling tinggi, yakni mencapai 11,75 persen (yoy), diikuti kredit konsumsi sebesar 7,39 persen dan kredit modal kerja 7,34 persen.

Kompas TV Kredit Perbankan Belum Menjangkau Nelayan?

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Whats New
Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

Whats New
Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Whats New
Intip Rincian Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor, Berlaku 6 Mei 2024

Intip Rincian Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor, Berlaku 6 Mei 2024

Whats New
Kebijakan Makroprudensial Pasca-Kenaikan BI Rate

Kebijakan Makroprudensial Pasca-Kenaikan BI Rate

Whats New
Peringati May Day 2024, Forum SP Forum BUMN Sepakat Tolak Privatisasi

Peringati May Day 2024, Forum SP Forum BUMN Sepakat Tolak Privatisasi

Whats New
MJEE Pasok Lift dan Eskalator untuk Istana Negara, Kantor Kementerian hingga Rusun ASN di IKN

MJEE Pasok Lift dan Eskalator untuk Istana Negara, Kantor Kementerian hingga Rusun ASN di IKN

Whats New
Great Eastern Life Indonesia Tunjuk Nina Ong Sebagai Presdir Baru

Great Eastern Life Indonesia Tunjuk Nina Ong Sebagai Presdir Baru

Whats New
Dukung Kemajuan Faskes, Hutama Karya Percepat Pembangunan RSUP Dr Sardjito dan RSUP Prof Ngoerah

Dukung Kemajuan Faskes, Hutama Karya Percepat Pembangunan RSUP Dr Sardjito dan RSUP Prof Ngoerah

Whats New
Bantuan Pangan Tahap 2, Bulog Mulai Salurkan Beras 10 Kg ke 269.000 KPM

Bantuan Pangan Tahap 2, Bulog Mulai Salurkan Beras 10 Kg ke 269.000 KPM

Whats New
Menperin: PMI Manufaktur Indonesia Tetap Ekspansif Selama 32 Bulan Berturut-turut

Menperin: PMI Manufaktur Indonesia Tetap Ekspansif Selama 32 Bulan Berturut-turut

Whats New
Imbas Erupsi Gunung Ruang: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup, 6 Bandara Sudah Beroperasi Normal

Imbas Erupsi Gunung Ruang: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup, 6 Bandara Sudah Beroperasi Normal

Whats New
Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Terus Meningkat Sepanjang 2024

Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Terus Meningkat Sepanjang 2024

Whats New
Hingga Maret 2024, BCA Syariah Salurkan Pembiayaan ke UMKM Sebesar Rp 1,9 Triliun

Hingga Maret 2024, BCA Syariah Salurkan Pembiayaan ke UMKM Sebesar Rp 1,9 Triliun

Whats New
Antisipasi El Nino, Mentan Amran Dorong Produksi Padi NTB Lewat Pompanisasi

Antisipasi El Nino, Mentan Amran Dorong Produksi Padi NTB Lewat Pompanisasi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com