Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BI Perkirakan Inflasi Sumut di 2017 Mencapai 5 Persen

Kompas.com - 09/01/2017, 18:30 WIB

MEDAN, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) memperkirakan inflasi di Sumatera Utara (Sumut) selama 2017 akan berada di kisaran 3-5 persen.

Kisaran ini lebih rendah dibanding inflasi selama 2016 sebesar 6,34 persen.

Menurut Kepala Perwakilan BI Sumut, Difi A Johansyah di Medan, kemampuan menekan inflasi tersebut mengacu pada fakta bahwa inflasi 2016 dipicu oleh kelompok "volatile foods".

"Kelompok 'volatile foods' seperti cabai merah. Harga 'volatile foods' itu diharapkan bisa ditekan pada tahun 2017," kata Difi, Senin (9/1/2017).

Penurunan dari kelompok "volatile foods" itu sudah terlihat sejak akhir tahun 2016 akibat membaiknya pasokan yang antara lain didorong langkah Tim Pengendalai Inflasi Daerah (TIPD) yang melakukan operasi pasar.

"BI yakin inflasi tahun 2017 bisa lebih rendah dari 2016 meski ada kekhawatiran terjadi peningkatan inflasi dari sektor 'administered prices' yang didorong khususnya oleh kenaikan tarif listrik dan harga bahan bakar minyak (BBM) sebagai dampak dari menguatnya harga minyak dunia," katanya.

Inflasi tahunan Sumut 2016 yang sebesar 6,34 persen itu berada di atas kisaran sasaran yang telah ditetapkan.

Bahkan, inflasi Sumut selama 2016 lebih tinggi dibandingkan dengan capaian inflasi tahun 2015 yang hanya tercatat 3,24 persen secara year on year.

Strategi Tekan Harga

Agar keyakinan inflasi bisa sesuai sasaran, Pemprov Sumut memang harus melakukan banyak hal khususnya mengatasi gangguan produksi kelompok "volatile foods" yang di 2016 sempat mengalami gangguan.

"Langkah pengendalian inflasi ke depan perlu difokuskan pada penguatan sumber pasokan dan peningkatan kelancaran distribusi pangan," kata Difi.

TPID Sumut , kata dia, perlu terus meningkatkan koordinasi di tingkat provinsi maupun kabupaten kota dalam menggiatkan program-program pengendalian inflasi sesuai dengan peta jalan pengendalian inflasi yang telah disusun sebelumnya.

"Dalam jangka menengah hingga panjang, pengendalian inflasi yang lebih berkelanjutan diharapkan dapat ditunjang oleh pembentukan BUMD pangan dan peningkatan kerja sama antarpemerintah daerah dalam menjaga stabilitas pasokan pangan di pasar," kata Difi.

Pelaksana tugas Kepala Biro Perekonomian Pemprov Sumut, Elidawati mengatakan rencana pembentukan BUMD pangan sudah ada dan sedang dalam persiapan.

BUMD Pangan yang meniru Jawa Timur itu dinilai akan membantu menekan harga bahan pangan di pasar, apalagi nantinya badan usaha itu direncanakan tidak hanya menangani beras tetapi akan menangani banyak komoditas seperti yang dilakukan di Jawa Timur.

Kompas TV Harga Tiket Pesawat Penyumbang Inflasi di Desember 2016
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Whats New
BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com