Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pidato Perpisahan, Obama Soroti Masalah Ketimpangan Ekonomi di AS

Kompas.com - 11/01/2017, 12:52 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

CHICAGO, KOMPAS.com — Presiden ke-44 AS Barack Obama menyampaikan pidato perpisahannya sebagai presiden pada Selasa (10/1/2017) malam waktu setempat.

Pidato tersebut disampaikannya di Chicago, kota yang membesarkannya dan tempat ia menyampaikan pidatonya sebagai presiden terpilih delapan tahun silam.

Tidak sedikit ungkapan emosional yang muncul dalam pidato Obama. Ia menyatakan, esensi pelayanan kepada bangsa dan negara bagi dia adalah untuk membat kehidupan masyarakat lebih baik dan bukan membuatnya lebih buruk.

Obama menyatakan, perekonomian AS memang kembali tumbuh, tetapi belum dalam langkah yang cepat. Ia pun menyoroti jurang ketimpangan ekonomi yang masih menganga di AS.

“Ketimpangan juga (bersifat) korosif terhadap prinsip-prinsip demokrasi kita,” ujar Obama dalam pidatonya.

Obama menuturkan, 1 persen warga AS menikmati porsi kekayaan dan pendapatan yang paling besar. Akan tetapi, masih terlalu banyak keluarga, baik di kota maupun desa, yang tertinggal dalam hal pendapatan dan kemakmuran.

“Pekerja pabrik yang dirumahkan, pelayan, dan pekerja pelayanan kesehatan yang bersusah payah membayar segala tagihan seakan diyakinkan bahwa permainan sudah ditetapkan bagi mereka, bahwa pemerintah mereka hanya melayani kepentingan mereka yang memiliki kuasa,” ungkap Obama.

Menurut Obama, hal-hal semacam itu merupakan “resep” bagi sinisme dan polarisasi di dalam kancah politik AS.

Presiden terpilih AS Donald Trump akan menjalani pengambilan sumpah sebagai presiden ke-45 pada 20 Januari 2017 mendatang. Sementara itu, usai menjabat sebagai presiden, Obama dikabarkan bakal kembali menetap di Chicago.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com