Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Target 2016 Tercapai, INKA Incar Pendapatan Rp 2,6 Triliun pada 2017

Kompas.com - 13/01/2017, 13:23 WIB
Muhlis Al Alawi

Penulis

MADIUN, KOMPAS.com — Kementerian BUMN menargetkan pendapatan PT INKA naik 48 persen dari Rp 1,6 trilyun menjadi Rp 2,6 triliun pada tahun ini.

Target itu dipatok naik lantaran pendapatan tahun 2016 melebihi dari yang sudah ditetapkan.

"Tahun lalu target pendapatan Rp 1,6 trilyun dan realisasinya mencapai Rp 1,8 trilyun. Tahun ini target pendapatannya naik menjadi Rp 2,6 trilyun. Jadi ada peningkatan 48 persen dari target sebelumnya," kata Senior Manager Secretary, Public Relation dan CSR PT INKA, Cholik Mochamad Zam-Zam, Jumat ( 13/1/2017).

Menurut Cholik, lantaran berhasil melebihi target, Kementerian Keuangan penyertaan modal negara senilai Rp 1 trilyun. Modal itu digunakan untuk perluasan pabrik, investasi mesin baru sehingga INKA dapat berproduksi lebih dan mampu mencapai target yang ditetapkan.

Tak hanya itu, untuk mencapai target itu INKA meluncurkan berbagai produk baru seperti bus gandeng, kereta bandara dan Light Rail Transit (LRT).

INKA juga melakukan peningkatan piramida industri dengan mengoptimalkan pembuatan komponen kecil ke perusahaan lain. Dengan demikian produk utama yang akan dikerjakan di INKa seperti roda kereta. Pasalnya roda kereta menyangkut keselamatan.

Selain itu INKA juga melakukan ekspansi ekspor ke luar negeri seperti Banglades dan Srilanka dengan total nilai Rp 2,2 triliun.

Tak hanya itu, proyek Bandara Soeta, dan kerjasama dengan PT KAI untuk peremajaan 485 gerbong kereta juga menjadi pendapatan INKA tahun ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Indofarma Hadapi Masalah Keuangan, Erick Thohir: Kalau Ada Penyelewengan Kami Bawa ke Kejagung

Indofarma Hadapi Masalah Keuangan, Erick Thohir: Kalau Ada Penyelewengan Kami Bawa ke Kejagung

Whats New
5 Tips Mengerjakan Psikotes Gambar Orang

5 Tips Mengerjakan Psikotes Gambar Orang

Work Smart
Bank Mandiri Imbau Nasabah Hati-hati Terhadap Modus Penipuan Berkedok Undian Berhadiah

Bank Mandiri Imbau Nasabah Hati-hati Terhadap Modus Penipuan Berkedok Undian Berhadiah

Whats New
IHSG Turun Tipis di Awal Sesi, Rupiah Dekati Level Rp 16.000

IHSG Turun Tipis di Awal Sesi, Rupiah Dekati Level Rp 16.000

Whats New
Berapa Denda Telat Bayar Listrik? Ini Daftarnya

Berapa Denda Telat Bayar Listrik? Ini Daftarnya

Whats New
Detail Harga Emas Antam Senin 6 Mei 2024, Turun Rp 3.000

Detail Harga Emas Antam Senin 6 Mei 2024, Turun Rp 3.000

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 6 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 6 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Bappeda DKI Jakarta Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Bappeda DKI Jakarta Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Transfer Pengetahuan dari Merger TikTok Shop dan Tokopedia Bisa Percepat Digitalisasi UMKM

Transfer Pengetahuan dari Merger TikTok Shop dan Tokopedia Bisa Percepat Digitalisasi UMKM

Whats New
Harga Bahan Pokok Senin 6 Mei 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Senin 6 Mei 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
IHSG Diperkirakan Melaju, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Diperkirakan Melaju, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Earn Smart
Kesenjangan Konsumsi Pangan dan Program Makan Siang Gratis

Kesenjangan Konsumsi Pangan dan Program Makan Siang Gratis

Whats New
Lowongan Kerja Anak Usaha Pertamina untuk S1 Semua Jurusan, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Lowongan Kerja Anak Usaha Pertamina untuk S1 Semua Jurusan, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Erick Thohir: 82 Proyek Strategis BUMN Rampung, tapi Satu Proyek Sulit Diselesaikan

Erick Thohir: 82 Proyek Strategis BUMN Rampung, tapi Satu Proyek Sulit Diselesaikan

Whats New
Ketika Pajak Warisan Jadi Polemik di India

Ketika Pajak Warisan Jadi Polemik di India

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com