Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

OJK: Apabila Pertumbuhan Tersebar, Kesejahteraan Rakyat Dapat Meningkat

Kompas.com - 14/01/2017, 17:02 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Ketua Dewan Komisioner (OJK) Muliaman D Hadad mengatakan, hingga tahun 2016 kinerja ekonomi nasional masih positif. Di tengah banyak negara mengalami perlambatan pertumbuhan, namun pertumbuhan ekonomi Indonesia dapat tumbuh cukup tinggi dan lebih baik.

Selain itu, pada saat mata uang banyak negara mengalami depresiasi terhadap dollar AS, nilai tukar rupiah masih mencatat apresiasi. Bursa saham juga mencatatkan kinerja terbaik kedua di Asia, dan terbaik kelima di antara bursa utama dunia.

"Meskipun sempat mengalami tekanan, khususnya pada kuartal terakhir 2016, namun kami dapat sampaikan bahwa stabilitas sistem keuangan dan tingkat kesehatan lembaga jasa keuangan tetap terjaga," kata Muliaman pada acara Pertemuan Tahunan Pelaku Industri Jasa Keuangan di Jakarta, Jumat (13/1/2017).

Muliaman menyebut, pertumbuhan ekonomi Indonesia yang solid merupakan kerja keras banyak pihak. Ia mengapresiasi pemerintah, regulator, dunia usaha, dan seluruh lapisan masyarakat.

Namun demikian, sayangnya pertumbuhan ekonomi masih saja terpusat di Pulau Jawa. Sehingga, kata Muliaman, upaya dalam mengoptimalkan distribusi pendapatan menjadi terbatas.

"Benar bahwa tingkat pengangguran dan angka kemiskinan terus menurun. Namun, kami yakini apabila sumber pertumbuhan dapat lebih tersebar, maka kesejahteraan masyarakat dapat meningkat secara signifikan," ungkap Muliaman.

Ia menyatakan, potensi untuk meningkatkan ekonomi daerah sangat besar. Terlebih lagi, pemerintah telah menggalakkan penyediaan infrastruktur di seluruh pelosok negeri.

"Kami sangat mendukung apabila dunia usaha dapat merengkuh peluang ini," tuturnya.

Kompas TV Jokowi: Perekonomian Indonesia Tertinggi Ketiga di Dunia
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Whats New
Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Whats New
Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Whats New
Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Spend Smart
PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

Whats New
Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Whats New
Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Whats New
Transformasi Digital, BRI Raih Dua 'Award' dalam BSEM MRI 2024

Transformasi Digital, BRI Raih Dua "Award" dalam BSEM MRI 2024

Whats New
Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Whats New
SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

Whats New
Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Whats New
Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Whats New
Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com