TASIKMALAYA, KOMPAS.com — Tanda khusus atau blind code pada semua pecahan uang NKRI baru untuk penyandang tunanetra dipastikan lebih awet dibandingkan dengan pecahan uang lama.
Informasi tersebut terungkap saat acara sosialisasi kepada puluhan penyandang tunanetra di Kantor Bank Indonesia (BI) wilayah Tasikmalaya, Kamis (9/2/2017).
Kepala Tim Peredaran Uang Kantor BI Tasikmalaya Eman Patria mengungkapkan, tanda khusus itu masih akan bisa dirasakan meskipun uangnya sudah lusuh atau tak baru lagi.
Sebab, tanda khusus yang baru didesain untuk tetap timbul pada kertas uang yang sudah lecet ataupun rusak sekalipun.
"Kodenya dibuat lebih awet dibandingkan uang lama. Kami melakukan sosialisasi kepada tunanetra ini sebagai bentuk perhatian kepada mereka sehingga bisa mengidentifikasi uang palsu dan asli," kata Eman di sela-sela acara sosialisasi.
Pada acara itu juga dijelaskan bahwa tidak ada gambar palu arit yang melambangkan organisasi terlarang, meski kini isunya terus berkembang sampai pada persoalan percetakan.
Salah seorang penyandang tunanetra, Yana Suryana (50), sempat menguji uang pecahan Rp 2.000 dengan menyirami air hingga basah untuk membuktikan kekuatan tintanya.
"Memang tidak luntur serta saya rasakan kode tunanetranya juga masih bagus, kemudian kode sekarang dengan garis saya rasa lebih bagus dibandingkan dulu dengan kotak dan bulat," tambah dia.
Dengan adanya acara ini diharapkan para penyandang tunanetra tidak gampang dibohongi oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab, terutama saat mereka bertransaksi jual beli dengan para pedagang dan lainnya.
"Karena kami terkadang suka dibohongi, kalau bisa cepat menentukan nominalnya, jelas kami akan lebih merasa aman dan nyaman. Kami ucapkan terima kasih kepada BI," pungkasnya.