Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pipa Bawah Laut Kilang Balongan Mulai Dibangun

Kompas.com - 16/02/2017, 16:35 WIB
Iwan Supriyatna

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Peletakan batu pertama atau groundbreaking pembangunan fasilitas submarine pipe line/SPL (pipa bawah laut) dan single point mooring/SPM di kilang Pertamina refinery unit VI Balongan, Indramayu, Jawa Barat hari ini dilakukan oleh Menteri BUMN Rini Soemarno dan Menteri ESDM Ignasius Jonan.

"Saya mengapresiasi Pertamina melakukan perbaikan terhadap kilang existing-nya, seperti halnya proyek SPL dan SPM ini. Kami dukung upaya peningkatan kapasitas kilang nasional, baik melalui proyek RDMP (Refinery Development Master Plan) dan NGRR (New Grass Root Refinery)," kata Jonan dalam keterangan resminya, Kamis (16/2/2017).

Fasilitas SPL dan SPM dibangun sebagai bagian dari upaya PT Pertamina (Persero) meningkatkan keandalan pasokan minyak mentah ke Kilang RU VI Balongan. Dengan adanya fasilitas ini, efektivitas kegiatan loading maupun unloading diharapkan meningkat dan biaya transportasi minyak mentah dapat ditekan karena waktu bersandarnya kapal tanker menjadi lebih singkat.

Proyek ini meliputi pekerjaan offshore (lepas pantai) dan onshore (di pinggir pantai). Pekerjaan offshore antara lain meliputi pembangunan SPL berdiameter 32 inci dengan panjang 15,2 kilometer dan SPM berkapasitas 165.000 dead weight tonnage (DWT).

Sedangkan pekerjaan onshore antara lain meliputi pembangunan pipa bawah tanah berdiameter 32 inci dengan panjang 500 meter, pembangunan satu unit tangki baru berkapasitas 22 ribu kiloliter, modifikasi tangki existing, serta pemasangan flushing dan pigging system.

Dalam pengerjaannya, Pertamina menetapkan sejumlah partner melalui proses pengadaan sesuai prosedur di perusahaan. Paket pekerjaan tekhnik, pembelian, konstruksi, instalasi dan comissioning dikerjakan oleh konsorsium PT Rekayasa Industri.

Adapun paket pekerjaan SPL dikerjakan oleh konsorsium JFE Japan, Marubeni itochu, dan PT Atamora Teknik Makmur. Untuk paket pekerjaan pelapisan SPL dikerjakan oleh PT Indal Steel Pipe, dan paket pekerjaan SPM dikerjakan oleh konsorsium ORWELL.

Dengan menyerap kurang lebih 600 orang tenaga kerja, Pertamina menargetkan pengerjaan proyek dengan nilai investasi Rp 1,79 triliun rupiah ini selesai dalam 23 bulan sejak penandatangan kontrak pada 10 Oktober 2016.

Kilang RU VI Balongan menjadi salah satu kilang Pertamina yang akan dikembangkan melalui mega proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) dengan nilai investasi 1,2 miliar dollar Amerika Serikat (AS).

Tahun ini RDMP Kilang RU VI Balongan memasuki tahapan desain engineering dasar dan diharapkan selesai pada tahun 2020 dengan peningkatan kapasitas dari 125.000 barel per hari menjadi 240.000 barel per hari.

Mega Proyek RDMP dan pembangunan kilang baru ditargetkan akan meningkatkan kapasitas kilang nasional menjadi 2 juta barel per hari pada tahun 2023. Selain Kilang RU VI Balongan, proyek RDMP dilakukan di Kilang RU IV Cilacap, Kilang RU V Balikpapan, dan Kilang RU II Dumai. Sedangkan NGRR (New Grass Root Refinery) ditetapkan di Tuban dan Bontang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com