Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menko Darmin Nilai Inflasi Februari 2017 Sesuai Harapan

Kompas.com - 02/03/2017, 12:47 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Inflasi indeks harga konsumen (IHK) pada Februari 2017 berada pada posisi 0,23 persen secara bulanan (month-to-month/mtm).

Menteri Kooordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menyatakan, angka inflasi tersebut sudah sesuai dengan yang diharapkan.

"Angka inflasi Februari ya itu ada dalam range yang diharapkan. Kalau sebulan itu di bawah 0,3 (persen), berapa itu kalau dibagi 4 persen dibagi 12. Jadi 0,3 (persen) berapa, kan. Itu oke," kata Darmin di Kantor Kementerian Keuangan, Rabu (1/3/2017).

Darmin mengungkapkan, inflasi dari komponen tercatat negatif, di mana hal ini terkait dengan musim. Memang, data Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut, kelompok pangan bergejolak atau volatile food pada bulan Februari 2017 mengalami deflasi 0,36 persen (mtm).

Deflasi terutama bersumber dari komoditas cabai merah, daging ayam ras, telur ayam ras, dan beras. Darmin menyatakan, hingga Maret dan April 2017, inflasi dari kelompok pangan diprediksi tidak akan mengkhawatirkan.

"Walaupun cabai rawit dan bawang merah bisa tinggi atau naik sedikit, tapi perannya tidak besar sekali di dalam ini (inflasi)," jelas Darmin.

Menurut Darmin, tugas pemerintah akan lebih banyak mempertimbangkan inflasi dari komponen harga yang diatur pemerintah atau administered prices.

Dengan begitu, dampak dari kebijakan pemerintah terkait administered prices tidak akan memengaruhi inflasi.

Darmin menuturkan, pemerintah pun bakal memperhatikan waktu pemberlakuan kebijakan penyesuaian administered prices. Kebijakan kenaikan tarif listrik pun, kata Darmin, dilakukan secara satu per satu.

"Makanya satu per satu ini," tutur Darmin.

Kompas TV Badan Pusat Statistik mencatat inflasi bulan Februari lalu mencapai 0.23 %. Dengan inflasi bulanan ini, Inflasi di 2 bulan pertama tahun ini telah menyentuh 1,21 %. Hal ini berdampak pada kenaikan harga kelompok makanan jadi, perumahan dan pakaian.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Whats New
Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Whats New
Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Whats New
Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Whats New
Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Spend Smart
PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

Whats New
Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Whats New
Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Whats New
Transformasi Digital, BRI Raih Dua 'Award' dalam BSEM MRI 2024

Transformasi Digital, BRI Raih Dua "Award" dalam BSEM MRI 2024

Whats New
Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Whats New
SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

Whats New
Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Whats New
Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com