Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Ekspor Perdana Produk Ayam Olahan

Kompas.com - 13/03/2017, 17:28 WIB
Pramdia Arhando Julianto

Penulis

SERANG, KOMPAS.com - Setelah berhasil membasmi virus flu burung sejak tahun 2003, pemerintah Indonesia terus mendorong pelaku usaha untuk melakukan ekspor produk peternakan dalam negeri.

Akhirnya, ekspor produk peternakan pun terwujud. Produk ayam olahan Indonesia sebanyak 5.999,25 kilogram dalam 1.000 karton milik PT Charoen Pokphand Indonesia diekspor dengan negara tujuan Papua Nugini (PGN).

Mat Syukur, Staf Ahli Menteri Pertanian bidang Inovasi dan Teknologi Pertanian mengatakan, ekspor produk olahan ayam tersebut merupakan yang perdana setelah vakum sejak tahun 2003 saat terjadi wabah  Flu Burung (Avian Influensa) di Tanah Air.

"Badan Karantina Pertanian selaku penjamin kesehatan dan keamanan produk telah melakukan berbagai pemeriksaan fisik dan tindakan karantina lainnya sesuai persyaratan yang diminta negara tujuan," ujarnya di Kawasan Industri Cikande, Serang, Banten (13/3/2017).

Syukur menjelaskan, tahap selanjutnya produk hewan ini akan segera dikapalkan melalui Pelabuhan Tanjung Priok untuk dikirim ke negara tujuan pada Selasa (14/3/2017).

Produk ayam olahan tersebut telah memperoleh sertifikat sanitasi produk hewan (KH.10) sebagai bukti telah memenuhi persyaratan teknis kesehatan dan keamanan dari Badan Karantina Pertanian Kementan.

"Ekspor perdana produk ayam ini merupakan tindak lanjut dari kesepakatan karantina Indonesia dan karantina PNG  terkait dengan protokol tindakan karantina pemasukan dan pengeluaran produk pangan dan pertanian antar dua negara tersebut," jelasnya.

Menurutnya, kasus mewabahnya virus flu burung pada tahun 2003 menjadi pelajaran yang berharga bagi Indonesia.

"Kasus tersebut sangat berdampak bagi perekonomian kita, bahkan terhadap kesehatan manusia yang dapat tertular penyakit flu burung (zoonosis)," jelasnya. 

Berdasarkan data Kementan sejak tahun 2016, Kementan berhasil mendorong ekspor telur ayam tetas ke Myanmar sebesar 450,128 ton. Selain itu, ekspor sarang walet sebesar 19,39 ton dengan nilai 7,5 miliar dollar AS dan sudah masuk ke negara tujuan yakni China.

"Begitu pula ekspor ayam beku asal Indonesia telah mendapat persetujuan khususnya standar sanitary and phytosanitary (SPS) dari negara Jepang dan Korea Selatan, tinggal menunggu saatnya para pebisnis kedua negara merealisasi ekspor produk tersebut," papar Syukur.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sekjen Anwar: Kemenaker Punya Tanggung Jawab Besar Persiapkan SDM Unggul dan Berdaya Saing

Sekjen Anwar: Kemenaker Punya Tanggung Jawab Besar Persiapkan SDM Unggul dan Berdaya Saing

Whats New
Lowongan Kerja BUMN Viramakarya untuk Posisi di IKN, Ini Posisi dan Persyaratannya

Lowongan Kerja BUMN Viramakarya untuk Posisi di IKN, Ini Posisi dan Persyaratannya

Whats New
Soal Relaksasi HET Beras Premium, Dirut Bulog: Biasanya Sulit Dikembalikan...

Soal Relaksasi HET Beras Premium, Dirut Bulog: Biasanya Sulit Dikembalikan...

Whats New
Potensi Pasar Geospasial di Indonesia

Potensi Pasar Geospasial di Indonesia

Whats New
OJK Minta Lembaga Keuangan Bikin 'Student Loan' Khusus Mahasiswa S-1

OJK Minta Lembaga Keuangan Bikin "Student Loan" Khusus Mahasiswa S-1

Whats New
Soal Tarif PPN 12 Persen, Sri Mulyani: Kami Serahkan kepada Pemerintahan Baru

Soal Tarif PPN 12 Persen, Sri Mulyani: Kami Serahkan kepada Pemerintahan Baru

Whats New
Citilink Buka Lowongan Kerja Pramugari untuk Lulusan SMA, D3, dan S1, Ini Syaratnya

Citilink Buka Lowongan Kerja Pramugari untuk Lulusan SMA, D3, dan S1, Ini Syaratnya

Whats New
Kerangka Ekonomi Makro 2025: Pertumbuhan Ekonomi 5,1 - 5,5 Persen, Inflasi 1,5 - 3,5 Persen

Kerangka Ekonomi Makro 2025: Pertumbuhan Ekonomi 5,1 - 5,5 Persen, Inflasi 1,5 - 3,5 Persen

Whats New
Tinjau Fluktuasi Bapok, KPPU Lakukan Sidak Serentak di Sejumlah Pasar

Tinjau Fluktuasi Bapok, KPPU Lakukan Sidak Serentak di Sejumlah Pasar

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BRI hingga CIMB Niaga

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BRI hingga CIMB Niaga

Whats New
Kemenhub: KNKT Akan Investigasi Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Kemenhub: KNKT Akan Investigasi Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Whats New
Telat Bayar Tagihan Listrik Bisa Kena Denda, Berapa Biayanya?

Telat Bayar Tagihan Listrik Bisa Kena Denda, Berapa Biayanya?

Whats New
Harga Bahan Pokok Senin 20 Mei 2024, Harga Cabai Merah Keriting Turun

Harga Bahan Pokok Senin 20 Mei 2024, Harga Cabai Merah Keriting Turun

Whats New
Simak, Ini Cara Cek Lolos Tidaknya Seleksi Prakerja 2024

Simak, Ini Cara Cek Lolos Tidaknya Seleksi Prakerja 2024

Whats New
Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru pada Senin 20 Mei 2024

Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru pada Senin 20 Mei 2024

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com