Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mesir Kepincut "Tank Boat" Buatan Pindad

Kompas.com - 18/04/2017, 20:24 WIB
Pramdia Arhando Julianto

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com - Produsen alat utama sistem pertahanan (alutsista) PT Pindad (Persero) memperkenalkan produk kendaraan tempur terbarunya yakni tank boat dengan nama Antasena.

Corporate Secretary PT Pindad Bayu Fiantoro mengatakan, salah satu negara timur tengah yaitu Mesir sangat berminat membeli tank boat Antasena setelah diperkenalkan pada pasar internasional melalui pameran Indo Defence 2016 lalu.

"Saat ini Mesir menjadi negara yang kami lihat paling berminat," ungkap Bayu di pabrik Pindad, Bandung, Selasa (18/4/2017).

Bayu menjelaskan, untuk mengetahui secara lengkap terkait spesifikasi, teknologi, dan harga tank boat Antasena, Mesir telah mengirim perwakilannya ke kantor Pindad.

"Perwakilan (Mesir) sudah kesini (Bandung) untuk mengetahui secara detail terkait Antasena, dan sampai saat ini baru Mesir, kami terus coba pasarkan," jelas Bayu.

Menurut Bayu, 80 persen produksi Pindad baik kendaraan tempur dan amunisi untuk memenuhi pasar dalam negeri, dan kemudian sisanya ke pasar internasional.

Bayu memaparkan, untuk tahun 2017 Pindad menargetkan akan memproduksi kendaraan tempur sebanyak 200 unit dengan berbagai tipe, kemudian senjata sebanyak 50.000 unit dan 150 juta amunisi.

Sebagai informasi, tank boat Antasena memiliki panjang 18 meter dan mampu menjelajah pada perairan dangkal. Kemudian tank boat Antasena mampu melaju hingga kecepatan 40 knots dengan daya jelajah 400 nautical mile (NM).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Allianz Syariah Tawarkan Asuransi Persiapan Warisan Keluarga Muda, Simak Manfaatnya

Allianz Syariah Tawarkan Asuransi Persiapan Warisan Keluarga Muda, Simak Manfaatnya

Whats New
Kini Beli Sepatu Impor Tak Dibatasi, Ini Penjelasan Mendag

Kini Beli Sepatu Impor Tak Dibatasi, Ini Penjelasan Mendag

Whats New
TransNusa Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

TransNusa Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Whats New
Suku Bunga BI Naik, ST012 Dinilai Lebih Menarik

Suku Bunga BI Naik, ST012 Dinilai Lebih Menarik

Earn Smart
Kesejahteraan Buruh Tani Era Jokowi dan Tantangan bagi Prabowo

Kesejahteraan Buruh Tani Era Jokowi dan Tantangan bagi Prabowo

Whats New
3,84 Juta Penumpang Naik LRT Jabodebek pada Kuartal I 2024

3,84 Juta Penumpang Naik LRT Jabodebek pada Kuartal I 2024

Whats New
Merger Tiktok Shop dan Tokopedia Dinilai Ciptakan Model Belanja Baru di Industri Digital

Merger Tiktok Shop dan Tokopedia Dinilai Ciptakan Model Belanja Baru di Industri Digital

Whats New
Lowongan Kerja Perum Damri untuk SMA/SMK, Ini Persyaratan dan Cara Mendaftarnya

Lowongan Kerja Perum Damri untuk SMA/SMK, Ini Persyaratan dan Cara Mendaftarnya

Work Smart
IMF Naikkan Proyeksi Pertumbuhan Asia, Ada Apa?

IMF Naikkan Proyeksi Pertumbuhan Asia, Ada Apa?

Whats New
Tak Mau Kejadian Nasabah Lempar Piring Saat Ditagih Kredit Terulang, PNM Kini Fokus Lindungi Karyawannya

Tak Mau Kejadian Nasabah Lempar Piring Saat Ditagih Kredit Terulang, PNM Kini Fokus Lindungi Karyawannya

Whats New
Bertemu Mendag Inggris, Menko Airlangga Bahas Kerja Sama JETCO dan Energi Bersih

Bertemu Mendag Inggris, Menko Airlangga Bahas Kerja Sama JETCO dan Energi Bersih

Whats New
Sepatu Impor Sudah Diterima Pemilik, Siapa yang Tanggung Denda Rp 24,74 Juta?

Sepatu Impor Sudah Diterima Pemilik, Siapa yang Tanggung Denda Rp 24,74 Juta?

Whats New
BI: Biaya Merchant QRIS 0,3 Persen Tidak Boleh Dibebankan ke Konsumen

BI: Biaya Merchant QRIS 0,3 Persen Tidak Boleh Dibebankan ke Konsumen

Whats New
Pemerintahan Baru Bakal Hadapi 'PR' Risiko Impor dan Subsidi Energi

Pemerintahan Baru Bakal Hadapi 'PR' Risiko Impor dan Subsidi Energi

Whats New
Kinerja Baik APBN pada Triwulan I-2024, Pendapatan Bea Cukai Sentuh Rp 69 Triliun

Kinerja Baik APBN pada Triwulan I-2024, Pendapatan Bea Cukai Sentuh Rp 69 Triliun

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com