Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kuartal I 2017, Penjualan Rokok HM Sampoerna Turun 1,7 Miliar Batang

Kompas.com - 27/04/2017, 17:52 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Penjualan rokok PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) pada tiga bulan pertama tahun ini tercatat sebanyak 23,4 miliar batang. Penjualan rokok HM Sampoerna tersebut turun 1,7 miliar batang atau 6,9 persen dibandingkan periode sama tahun 2016 yang mencapai 25,1 miliar batang.

Presiden Direktur Sampoerna Mindaugas Trumpaitis, mengatakan penurunan terbesar dialami segmen sigaret putih mesin (SPM) yang turun 700 juta batang. Berturut-turut setelahnya yaitu segmen sigaret kretek mesin (SKM) yang turun 600 juta batang dan sigaret kretek tangan (SKT) yang turun 500 juta batang.

"SKT terus turun, tetapi perusahaan terus mencari cara untuk menyeimbangkan penurunan segmen SKT, termasuk melalui pengenalan edisi spesial varian Dji Sam Soe "10+2", yang berisikan 10 rokok Dji Sam Soe reguler dan dua rokok Dji Sam Soe Super Premium," kata Trumpaitis usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada hari ini di Jakarta, Kamis (27/4/2017).

Lebih lanjut Trumpaitis mengatakan, perusahaan akan berupaya meningkatkan pangsa pasar ekspor ke beberapa destinasi di Asia, Afrika, dan Eropa. Sementara itu, terkait maraknya rokok elektrik yang beredar di pasaran saat ini, HM Sampoerna akan melihat perkembangan dari permintaan pasar.

"Kalau konsumen meminta untuk meluncurkan produk itu, kami akan luncurkan," ucap Trumpaitis. Meskipun volume penjualan turun pada kuartal-I 2017, namun secara nilai pendapatan HM Sampoerna meningkat 3 persen dari Rp 21,9 triliun pada kuartal-I 2016 menjadi Rp 22,6 triliun pada kuartal-I 2017.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Spend Smart
Apa Itu 'Cut-Off Time' pada Investasi Reksadana?

Apa Itu "Cut-Off Time" pada Investasi Reksadana?

Earn Smart
Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com